Antisipasi Perang, Cina Bangun Kamp Pengungsi Dekat Korea Utara

Selasa, 12 Desember 2017 16:47 WIB

Sejumlah tentara Korea Utara bersandar di perahu di sungai Yalu, dekat kota Sinuiju, yang berbatasan dengan kota Dandong, Cina, Rabu (11/4). REUTERS/Jacky Chen

TEMPO.CO, Jakarta - Cina diam-diam membangun kamp pengungsian di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara. Pembangunan kamp di sepanjang 1416 kilometer itu diyakini sebagai langkah antisipatif terkait eksodus ribuan manusia jika terjadi perang di Semenanjung Korea ataupun keruntuhan rezim Kim Jong-un.

Rencana pembangunan kamp terungkap dari dokumen internal yang bocor. Dokumen itu diduga bocor dari perusahaan raksasa telekomunikasi negara yang tampaknya telah ditugaskan untuk menyediakan layanan Internet di perbatasan.

Baca: Kim Jong Un Perintahkan Semua Warga Korea Utara Keluar dari Cina

Dokumen perusahaan Cina Mobile, yang telah beredar di media sosial dan situs web luar negeri Cina sejak minggu lalu, mengungkapkan rencana membangun sedikitnya 5 kamp pengungsian di provinsi Jilin.

"Karena ketegangan lintas batas ... komite partai [pemerintah Komunis] dan pemerintah daerah Changbai telah mengusulkan untuk mendirikan lima kamp pengungsi di provinsi ini," demikian isi dokumen tersebut, seperti yang dilansir Guardian padda 12 Desember 2017.

Dalam dokumen itu tertera nama dan lokasi dari tiga fasilitas tersebut, termasuk tepi sungai Changbai, Changbai Shibalidaogou dan Changbai Jiguanlizi. Sebelumnya dilaporkan bahwa pusat-pusat pengungsi juga direncanakan dibangun di kota-kota di Tumen dan Hunchun.

Baca: Amerika Jatuhkan Sanksi untuk 13 Perusahaan Cina dan Korea Utara

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Cina dalam konferensi pers reguler pada hari Senin, tidak menyangkal bahwa kamp pengungsian itu sedang dibangun.

Advertising
Advertising

Pembangunan kamp tampaknya mencerminkan kekhawatiran yang berkembang di Beijing tentang potensi ketidakstabilan politik atau bahkan keruntuhan rezim Kim Jong Un.

Ketegangan di Semenanjung Korea telah melonjak tahun ini karena Presiden Amerika Serikat Donald Trump meningkatkan tekanan pada Korea Utara. Bersamaan itu n Pyongyang telah mempercepat program rudal nuklir dan balistiknya.

Baca: Hadapi Perang Dunia III, Cina Dirikan Ini di Dekat Korea Utara

Serangkaian tes nuklir dan rudal Korea Utara juga telah mendatangkan sanksi berat dari Amerika Serikat dan PBB.

Setelah uji coba rudal balistik antar benua terbaru pada tanggal 29 November, Pyongyang mengklaim memiliki kemampuan untuk menyerang seluruh wilayah Amerika Serikat.

Selain kamp pengungsi, Beijing nampaknya telah mempersiapkan segala sesuatunya jika perang nuklir pecah. Pekan lalu surat kabar resmi di Jilin, Cina, provinsi yang paling dekat dengan situs uji coba nuklir Korea Utara, mengisyaratkan ketakutan itu dengan sebuah artikel lengkap yang menawarkan tips bagaimana bereaksi terhadap insiden nuklir.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

4 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

5 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya