15 LSM Global Boikot Kamp Pengungsi untuk Rohingya di Myanmar

Reporter

Budi Riza

Senin, 11 Desember 2017 12:41 WIB

Anak-anak pengungsi Rohingya dibawa untuk diperiksa kemungkinan tanda malnutrisi di pusat Perlawanan Terhadap Kelaparan di kamp Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 7 Desember 2017. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak lima belas lembaga bantuan kemanusiaan internasional menyatakan bakal memboikot lokasi kamp pengungsi yang diusulkan pemerintah Myanmar untuk warga etnis Rohingya yang kembali ke negara itu.


Mereka mendesak warga etnis Rohingya dikembalikan ke desa-desa mereka di negara bagian Rakhine, di sebelah utara Myanmar. "Tidak boleh ada bentuk-bentuk kamp atau pemukiman tertutup," begitu pernyataan bersama 15 lembaga ini dalam rilis yang disiarkan media SBS, Senin, 11 Desember 2017. "Lembaga non-pemerintah internasional tidak akan mau beroperasi di kamp pengungsi yang mereka (pemerintah Myanmar) buat seperti itu."

Baca: Bangladesh Siapkan Pulau Khusus untuk Muslim Rohingya

Lembaga-lembaga non-pemerintah ini seperti Save The Children, CARE, Oxfam, dan World Vision. Mereka mendesak lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa seperti UN High Commissioner for Refugess untuk mengambil peran terdepan dalam proses pemulangan para pengungsi warga etnis Rohingya dari Bangladesh.

Baca: Paus Fransiskus Berkunjung ke Myanmar Temui Rohingya dan Suu Kyi

Warga etnis Rohingya melakukan pengungsian besar-besaran ke Bangladesh setelah diserang militer Myanmar dan milisi Budha garis keras pada pertengahan Agustus 2017. Saat itu militer Myanmar dan milisi beralasan sedang mengejar kelompok bersenjata Arakan Rohingya Salvation Army, yang menyerang pos-pos polisi dan militer.

Advertising
Advertising

Namun, militer Myanmar dan milisi malah menyerang penduduk etnis Rohingya di rumah-rumah di desa mereka. Mereka menembaki, memukuli hingga melakukan pembakaran rumah serta ladang milik etnis Rohingya. Sejumlah saksi mengatakan para tentara Myanmar juga melakukan pemerkosaan dan pembakaran korban sipil etnis Rohingya yang tewas untuk menghilangkan jejak. PBB menyebut ini sebagai pembersihan etnis.

Saat ini ada sekitar 650 ribu warga etnis Rohingya yang menyelamatkan diri ke perbatasan Bangladesh yaitu daerah Cox Bazar. Sebagian mereka bertemu dengan Paus sekitar dua pekan lalu. Paus mendoakan mereka dan mengecam orang-orang yang melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap etnis Rohingya.

Pada saat yang sama, bantuan dana kemanusiaan dari Hong Kong terus mengalir untuk para pengungsi Myanmar. Koordinator Respon Darurat UNHCR, Joung-ah Ghedini-William, mengatakan total sumbangan telah mencapai sekitar Rp9 miliar. "Donasi ini melebihi sumbangan dari banyak negara Eropa yang selama ini kerap menyumbang," kata dia.

SBS | REUTERS | SCMP

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

26 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya