Pramugari Diskors Gara-gara Makan Makanan Sisa Penumpang

Jumat, 8 Desember 2017 19:01 WIB

Ilustrasi membuang makanan. Kortsleht.ee

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pramugari maskapai penerbangan berbiaya murah Cina, Urumqi Air, diskors setelah muncul rekaman dirinya makan makanan sisa penumpang.

Rekaman video yang menunjukkan tindakan pramugari itu tersebar luas di media sosial beberapa hari yang lalu. Rekaman tersebut menunjukkan sekitar 15 kotak makanan sisa disusun berjajar dan pramugari tampak memakan makanan sisa dari salah satu kotak.

Baca: 2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur

Menurut Daily Mail, klip video tersebut berlangsung sekitar 45 menit sebelum Urumqi Air mendarat di Bandara Yinchuan di Daerah Otonom Ningxia pada 30 November 2017.

Menanggapi perilaku pramugarinya itu, Urumqi Air mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis, 7 Desember 2017 yang membenarkan pramugari dalam rekaman video itu merupakan stafnya dan telah diskors.

Baca: Pramugari Kreatif Selamatkan Korban Perdagangan Manusia

Maskapai ini juga memastikan semua staf mematuhi prosedur penanganan makanan sisa untuk menghindari insiden serupa di masa depan.

Advertising
Advertising

Sang pramugari dituduh tidak mematuhi prosedur standar penanganan makanan sisa pesawat. Selain diskors, tindakan disipliner juga akan dilakukan pada pramugari malang itu.

Sejumlah warganet membela pramugari itu yang menanyakan apa yang salah dengan memakan makanan sisa.

Baca: Gara-gara Makan Sandwich, Pramugari EasyJet Dipecat

Salah satu pengguna Internet menulis bahwa mereka menemukan sikap maskapai tersebut membingungkan dan juga mengkritik orang yang mengambil videonya.

"Karena makanan itu ekstra dan akan dibuang, apa masalahnya dengan dia yang memakannya. Orang yang merekam video adalah psikopat," ujar seorang warganet.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

13 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

18 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya