Liga Arab dan OKI Segera Gelar Pertemuan Darurat Bahas Yerusalem

Kamis, 7 Desember 2017 16:06 WIB

Anak-anak Palestinina di depan Dome of the Rock di kota tua Yerusalem, pada Oktober 2014. Kota Yerusalem menjadi tempat bagi rumah ibadah Muslim, Yahudi dan Kristen. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara yang tergabung dalam Liga Arab telah meminta pertemuan darurat untuk membahas keputusan presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang menyetujui Yerusalem, kota suci 3 agama monoistik, sebagai ibukota Israel.

Yordania dan Palestina meminta pertemuan darurat menteri luar negeri Arab untuk membahas masalah Yerusalem kemarin. Seperti yang dilansir Al Arabiyah pada 7 Desember 2017, pertemuan darurat akan diadakan pada hari Sabtu, 9 Desember 2017 di Kairo, Mesir.

Baca: Jokowi Anggap Langkah Trump Soal Yerusalem Ancam Stabilitas Dunia

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meminta Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk melakukan konferensi tingkat tinggi atau KTT di Istanbul pada 13 Desember 2017.

"Dalam menghadapi perkembangan yang membangkitkan kepekaan atas status Yerusalem, Presiden memanggil pertemuan puncak pimpinan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk melakukan aksi bersama," kata juru bicara kepresidenan, Ibrahim Kalin.

Turki saat ini memegang jabatan ketua OKI. Erdogan telah memperingatkan bahwa status Yerusalem adalah garis merah bagi umat Islam dan bahkan bisa mendorong Turki untuk memutuskan hubungan dengan Israel.

Baca: Sekjen PBB Guterres Kritik Keputusan Trump Soal Yerusalem

Advertising
Advertising

Pemerintah Yordania juga menyerukan sebuah pertemuan luar biasa menteri luar negeri OKI pada hari Minggu, 10 Desember 2017 untuk mengkoordinasikan posisi Arab dan Islam di Yerusalem.

Presiden Hassan Rouhani dari Iran, yang menentang Israel dan mendukung perjuangan Palestina, juga mengecam Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Langkah Trump disebutnya tidak dapat ditolerir. Dia juga sepakat untuk menghadiri pertemuan puncak khusus OKI di Turki pekan depan.

Di Kota Vatikan, Paus Fransiskus meminta "status quo" Yerusalem untuk dihormati. Dalam sebuah seruan pada akhir audiensi umum mingguannya, Paus Fransiskus meminta semua orang untuk menghormati resolusi PBB tentang Yerusalem.

"Saya membuat permohonan yang tulus sehingga semua berkomitmen untuk menghormati status quo kota, sesuai dengan resolusi PBB," katanya.

Baca: Uni Eropa Tidak Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem

Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah, juga menyatakan bahwa keputusan Trump telah menghancurkan proses perdamaian.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, yang telah menyatakan keprihatinannya atas keputusan tersebut mengatakan, sekarang saatnya Amerika Serikat untuk mempresentasikan rencana perdamaian mereka untuk wilayah tersebut.

Seruan kecaman terhadap keputusan Trump atas Yerusalem juga datang dari para pemimpin Arab Saudi, Mesir, Yordania, Uni Eropa, Prancis, Jerman dan Turki.

Berita terkait

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

32 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

38 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

38 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

51 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

53 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.

Baca Selengkapnya

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari

Baca Selengkapnya

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya