Putra Presiden Yaman Bersumpah Balas Dendam ke Houthi

Selasa, 5 Desember 2017 18:03 WIB

Foto yang diambil dari video (kiri) itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Video yang tersebar di media sosial tersebut menunjukkan jasad Saleh tengah dipindahkan ke atas truk atau mobil pick up. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Anak bekas Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, yang tewas akibat diberondong peluru oleh kaum Houthi, Senin, 4 Desember 2017, menyatakan bakal balas dendam. Namun pernyataan tersebut, tulis SBS, belum bisa dikonfirmasi kepada Ahmed Ali Saleh, putra eks Presiden Yaman.Foto yang diambil dari video itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Kabar tewasnya Saleh disampaikan pertama kali oleh kementerian dalam negeri yang berbasis di Sanaa, yang dikuasai oleh pemberontak Houthi. REUTERS

"Saya akan memimpin pertempuran hingga Houthi terlempar dari Yaman. Darah ayahku akan menjadi neraka di telinga Iran," kata Ahmad kepada televisi al-Ekbariya milik Arab Saudi.

Baca: Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Iran adalah pendukung utama kelompok Syiah Houthi di Yaman dalam pertempuran melawan koalisi militer pimpinan Arab Saudi.

Dia meminta dukungan para loyalis ayahnya untuk mengambil kembali Yaman dari milisi Houthi dukungan Iran.

Advertising
Advertising

Pemimpin veteran itu tewas setelah mendapatkan serangan bersenjata pada Senin setelah mengubah pendiriannya yang semula bersekutu dengan Houthi berbalik mendekat ke Arab Saudi.

Kematian Saleh menimbulkan masalah yang kian kompleks di Yaman. Masa depan Yaman tergantung pula terhadap para loyalisnya. Saleh sesungguhnya sangat diharapkan oleh Arab Saudi untuk menyudahi konflik berdarah di Yaman.Warga melihat kondisi sebuah pasar yang hancur usai dilanda serangan udara di Saada, Yaman, 1 November 2017. REUTERS/Naif Rahma

Dia memiliki pengaruh luas di Yaman, termasuk terhadap para perwira angkatan bersenjata dan para pemimpin suku yang menjadi pengikut setianya. "Para pengikutnya masih sanggup bertempur di Yaman," SBS melaporkan.

Ahmed Ali masih menjalani tahanan rumah di Uni Emirat Arab. Dia ditahan saat menjadi duta besar sebelum negerinya diamuk perang bergabung dengan sekutu Arab Saudi dalam memerangi Houthi yang hingga kini menguasai Yaman bersama Saleh.

Baca: Berbalik Dukung Saudi, Eks Presiden Yaman Tewas Ditembak Houthi

Sumber-sumber politik mengatakan, Ahmed Ali berada dalam tahanan di sebuah vila di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab. Sejumlah laporan menyebutkan, ini merupakan pernyataan publik pertama sekaligus sebagai indikasi bahwa bekas tentaranya melepaskan diri dari Houthi. Ahmed Ali, bekas komandan miiliter di pasukan elit Pengawal Republik Yaman, tampaknya dipersiapkan menggantikan ayahnya.

Berita terkait

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

10 hari lalu

5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

19 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

33 hari lalu

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman

Baca Selengkapnya

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

40 hari lalu

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

Separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel berisiko di-PHK akibat serangan milisi Houthi terhadap kapal Israel atau kapal menuju dan dari Israel

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

44 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

46 hari lalu

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

46 hari lalu

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

49 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

52 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya