Mata-mata Israel Asal Lebanon Ini Direkrut Perwira Mossad

Jumat, 1 Desember 2017 18:38 WIB

Logo Mossad. i24news.tv

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Keamanan Lebanon menahan Ziad Ahmad Itani, seorang seniman panggung merangkap jurnalis, karena dituduh menjadi mata-mata Israel, Mossad.

Tudingan yang dialamatkan kepada Itani adalah dia terbukti melakukan komunikasi dan menjalin kesepakatan dengan badan intelijen Israel, Mossad.

Baca: Mossad Pernah Gagal Bunuh Bin Ladin

Logo Mossad. wikipedia.org

Menurut hasil intrograsi aparat keamanan Lebanon, aksi spionase Itani itu bermula dari saling tukar status di Facebook pada 2014 dengan seorang gadis berusia 30 tahun dari Swedia.

Advertising
Advertising

"Gadis berambut hitam pekat dan bermata hijau itu mengaku bernama Collette Vianfi," tulis Visi-on.

Di laman media sosial, keduanya saling berkirim kabar dan surat elektronik. Bahkan gadis tersebut mengirimkan foto intimnya kepada Itani melalui e-mail. Hubungan itu berlanjut, keduanya saling tukar nomor telepon dan alamat di Beirut.

Pada awalnya, percakapan terbatas pada masalah pribadi dan hubungan romantis, serta masalah situasi umum di Lebanon dan dunia.Ziad Ahmad Itani. ynetnews.com

Namun, belakangan, hubungan keduanya tidak terbatas pada romantika saja, namun sudah berkembang jauh hingga awal 2016.

Hubungan itu kian meningkat setelah gadis Swedia tersebut ternyata adalah seorang perwira intelijen Israel yang bertugas merekrut seniman Itani untuk bekerja sesuai dengan kepentingannya. Selanjutnya komunikasi keduanya tak hanya melalui Facebook, melainkan juga dengan Messenger, WhatsApp dan Gmail.

Pesan yang disampaikan Itani kepada perwira Israel ini, menurut versi petugas keamanan Lebanon, dienkripsi dibagi menjadi tiga bagian. Masing-masing dikirm secara terpisah dengan aplikasi lain.

Menurut penyidik, Itani tahu bahwa keduanya saling terkoneksi melalui Messenger dengan sandi HI IT'S ME yang ditulis dengan huruf besar.

"Keduanya sepakat melakukan komuniksai dengan membuka Facebook dan Website setiap hari pada pukul 02.00 dini hari," kata Itani kepada penyidik.

Pengakuan Itani kepada penyidik bahwa dia menerima panggilan telepon dari berbagai negara termasuk Swedia, Belgia, daerah pendudukan Palestina, Turki dan Qatar. Seluruh panggilan telepon tersebut selalu menggunakan nomor telepon berbeda.

"Itani bertemua pertama kalinya dengan Collett secara pribadi di Turki pada Agustus 2017."Meir Dagan, mantan ketua Mossad. REUTERS/Yonathan Weitzman

Pada pertemuan tersebut, Collett meminta Itani bekerja sebagai tokoh publik karena memiliki hubungan luas dan mengembangkan hubungan sosial kemasyarakatan. Collett juga meminta Itani menjaga penampilan luarnya sehingga bisa bergaul dengan lingkaran tertentu.

Baca: Agen Mossad Bocorkan Nama Informannya ke Hizbullah

Untuk seluruh kepentingan tersebut, Itani yang berdarah Lebanon itu mendapatkan kiriman uang tiap bulan antara US$ 500 hingga US$ 1000 atau setara dengan Rp 6,8 juta-Rp 13,5 juta dari Western Union dengan nama samaran Aref Marei.

Berita terkait

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

6 menit lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

43 menit lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

47 menit lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

1 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

2 jam lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

3 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

4 jam lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

5 jam lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

8 jam lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya