Pangeran Arab Saudi Miteb bin Abdullah Dibebaskan
Reporter
Choirul Aminuddin
Editor
Choirul Aminuddin
Rabu, 29 November 2017 17:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi membebaskan pangeran berpengaruh Miteb bin Abdullah, Selasa, 28 November 2017. Tidak ada keterangan alasan pembebasannya.
Menurut sumber yang dekat dengan kalangan Kerajaan, Pangeran Miteb bin Abdullah dibebaskan setelah lebih dari tiga minggu ditahan oleh Komite Antikorupsi Arab Saudi pimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Baca: Gerakan Antikorupsi Arab Saudi Disebut untuk Tangkap Oposisi
Bekas Kepala Keamanan Nasional Arab Saudi ini di antara 200 pangeran, Menteri dan pengusaha yang ditangkap awal November lalu dalam operasi antikorupsi.
Pangeran Miteb, yang dipandang oleh sejumlah kalangan sebagai calon pemegang tahta Kerajaan, dibebaskan dari tahanan. Hingga saat ini belum jelas alasan pembebasannya.
"Ya, Pangeran Miteb dibebaskan pagi ini," kata sumber kepada kantor berita AFP, tanpa menyebutkan persyaratan pembebasannya. Pangeran juga tidak bersedia memberikan komentar soal pembebasannya kepada media.
Kantor Kementerian Penerangan Arab Saudi juga tidak menyampaikan alasan mengenai pembebasan Pangeran Miteb. Namun anggota keluarga Pangeran Miteb menyampaikan kabar pembebasannya melalui media sosial sebagai bentuk syukur.
Putri Nouf binti Abdullah bin Mohammed bin Saud dalam aku Twitter mengunggah status, "Alhamdulillah. Damai selalu menyertaimu."
Di tulisan lainnya dalam laman Twitter, Putri Abeer binti Khaled bin Abdullah memasang foto dengan kalimat, "Semoga Allah memberimu umur panjang, memberikan kesehatan dan memberikan keamanan bagi kami."
Sebelum ditahan, putra Raja Abdullah berusia 64 tahun ini dipecat sebagai Kepala Keamanan Nasional Arab Saudi.
Sejumlah pengamat melihat pemecatan Pangeran Miteb oleh Mohammed bin Salman yang juga Menteri Pertahanan Arab Saudi adalah untuk kosolidasi mengamankan kekuasaan atas dirinya.
Baca: Arab Saudi Dituding Siksa 2 Pengusaha Tajir Tersangka Korupsi
Namun otoritas Arab Saudi membantah. Mereka serempak mengatakan, penahanan tersebut lantaran mereka kuat dugaan terlibat megakorupsi di Kerajaan.
Dalam sebuah wawanara dengan New York Times yang diterbitkan pekan lalu, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan, 95 persen orang-orang yang ditahan itu sepakat mengembalikan asetnya ke negara dengan imbalan pembebasan.