Penasihat Keamanan Mohammed bin Salman Ikut Siksa Tahanan

Rabu, 29 November 2017 13:02 WIB

Habib el-Adly. madamasr.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat keamanan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Habib el-Adly, dikabarkan terlibat penyiksaan terhadap para pangeran yang ditahan karena tuduhan korupsi.

Aldy membantah. Menurutnya, kabar yang beredar di media massa tidak benar. Bantahan tersebut juga datang dari Direktur Penerangan Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington, Saud Kabli.

Baca: Mohammed bin Salman: Arab Saudi Dirundung Korupsi Sejak 1980

Habib el-Adly. alarabiya.net

Dalam pemberitaannya, New York Times edisi 14 November 2017, melaporkan bekas Kepala Keamanan Mesir tersebut memberikan masukan kepada Putra Mahkota Arab Saudi agar menyiksa para tahanan yang dituduh korupsi.

Advertising
Advertising

New York Times mengutip keterangan seorang pejabat Amerika Serikat dan dokter di Arab Saudi. Mereka mengatakan, 17 tahanan harus mendapatkan perawatan medis setelah menderita akibat siksaan fisik oleh para algojo.

Selain itu, Middle East Eye juga melaporkan bahwa para tahanan itu menderita lantaran menerima siksaan dan pukulan.Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun baru berusia 32 tahun, memiliki peran dominan untuk urusan militer Saudi, kebijakan luar negeri, serta kebijakan ekonomi dan sosial. AFP/SAUDI ROYAL PALACE/BANDOUR AL-JALOUD

Adly adalah bekas Menteri Dalam Negeri Mesir pada masa Presiden Hosni Mubarak, dari 1997 hingga rezim jatuh pada 2011. Selama menjabat sebagai Kepala Keamanan Nasional Mesir, Al Jazeera menulis Adly dikenal bengis, suka menyiksa, menghilangkan paksa orang, dan berbagai pelanggaran kemanusiaan lainnya.

Setelah didakwah korupsi pada April lalu dan dihukum tujuh tahun penjara, Adly menghilang dari Mesir.

Baca: Arab Saudi Sewa Tentara Bayaran AS Siksa Tahanan Koruptor?

"Menteri Dalam Negeri Mesir menyatakan bahwa Adly adalah buronan negara. Aldy dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena mencuri duit negara lebih dari US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun," tulis Al Jazeera.Habib el-Adly. nileinternational.net

Juru bicara Kedutaan Arab Saudi di Washington DC mengatakan kepada New York Times, dia tidak bisa membenarkan atau membantah apakah Adly berada di Kerajaan.

Farid al-Deeb, pengacara Adly, menolak bahwa kliennya berada di Arab Saudi. Dia mengatakan, Adly masih di Mesir dan akan mengajukan banding atas keputusan pengadilan yang menghukum tujuh tahun penjara.

"Kami akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi pada 11 Januari 2018," seperti dilaporkan situs berita Egypt Independent, Kamis.

Baca: Mohammed Bin Salman Dijagokan Jadi Tokoh Tahun 2017 Majalah Time

Adly juga harus menghadapi serangkaian tuduhan melakukan kejahatan pada aksi penggulingan Hosni Mubarak 2011, namun kasusnya dihapus. Saat itu, dia memerintahkan pasukan keamanan menembaki para demonstran yang menuntut rezim Mubarak jatuh. Kini dia menjadi orang dekat Mohammed bin Salman.

Berita terkait

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

34 hari lalu

Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

Sejak di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), Arab Saudi banyak melakukan reformasi yang mencengangkan dunia.

Baca Selengkapnya

Larangan Jual Miras di Timur Tengah Melonggar, Saudi Susul Uni Emirat Arab, Qatar, Libanon dan Mesir

5 Februari 2024

Larangan Jual Miras di Timur Tengah Melonggar, Saudi Susul Uni Emirat Arab, Qatar, Libanon dan Mesir

Arab Saudi menambah daftar negara Timur Tengah yang mulai membolehkan jual beli minuman keras.

Baca Selengkapnya

Mimpi Arab Saudi sebagai Produsen Mobil Listrik Dunia, Sampai Mana?

23 Januari 2024

Mimpi Arab Saudi sebagai Produsen Mobil Listrik Dunia, Sampai Mana?

Arab Saudi menghabiskan miliaran dolar untuk mencoba mengubah dirinya dari penghasil minyak terbesar di dunia menjadi pusat kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

Putra Mahkota Arab Saudi Tekan Blinken Setop Perang di Gaza

10 Januari 2024

Putra Mahkota Arab Saudi Tekan Blinken Setop Perang di Gaza

Arab Saudi menekankan kepada Menlu AS Antony Blinken agar menghentikan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

10 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Versi Times Of India, Xi Jinping Nomor Satu

10 Januari 2024

10 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Versi Times Of India, Xi Jinping Nomor Satu

Times of India baru saja merilis orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2023. Xi Jinping ada di nomor pertama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Taktik Bujuk Pangeran Mohammed bin Salman untuk Dapat Kuota Haji Tambahan

12 Desember 2023

Jokowi Cerita Taktik Bujuk Pangeran Mohammed bin Salman untuk Dapat Kuota Haji Tambahan

Presiden Jokowi menceritakan ulang upayanya membujuk Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dalam mendapatkan kuota haji tambahan.

Baca Selengkapnya

Promosi Tenaga Nuklir Gencar di COP28, Tapi Sedikit Diskusi Soal Perlindungannya

9 Desember 2023

Promosi Tenaga Nuklir Gencar di COP28, Tapi Sedikit Diskusi Soal Perlindungannya

Dorongan nuklir pada COP28 harus disertai dengan perlindungan proliferasi.

Baca Selengkapnya

Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak

8 Desember 2023

Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak

Putin dan Pangeran MBS mengajak semua anggota OPEC+ untuk memangkas produksi minyak demi stabilitas pasar global.

Baca Selengkapnya

Mesra dengan MBS, Putin: Tak Ada yang Bisa Menghalangi Persahabatan Kita

7 Desember 2023

Mesra dengan MBS, Putin: Tak Ada yang Bisa Menghalangi Persahabatan Kita

Putin bertemu dengan Pangeran MBS dan Presiden UEA. Dalam pertemuan itu, Putin mengundang MBS untuk datang ke Moskow.

Baca Selengkapnya