TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mendapatkan panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rix Tillerson, Senin malam, 20 November 2017, waktu setempat.
Menurut sejumlah laporan media, calon pemegang tahta Kerajaan Arab Saudi tersebut berbicara mengenai peninjauan kembali hubungan kedua negara dari berbagai bidang.
Baca: Amerika Serikat Dukung Arab Saudi Tahan Pangeran karena Korupsi
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson. REUTERS
"Keduanya sepakat meningkatkan hubungan melawan terorisme serta saling berkoordinasi menjaga stabilitas dan keamanan kawasan," tulis Al Arabiya, Selasa, 21 November 2017.
Raja Salman bin Abdulazis diperkirakan akan menyerahkan kekuasaannya kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman pekan depan. Hingga saat ini pihak Kerajaan belum memastikan hari dan tanggal penyerahan kekuasaan tersebut.
Awal bulan ini, Mohammed bin Salman membuat kejutan di kalangan Kerajaan dan dunia ketika dia memimpin Komite Antikorupsi Arab Saudi menahan sediktinya 40 pangeran dan 200 pengusaha serta bekas pejabat karena dituduh korupsi.Alwaleed bin Talal merupakan anggota keluarga kerajaan Saudi yang mengumpulkan kekayaan sendiri melalui investasi di saham dan properti. Pangeran Arab Saudi tersebut, dilaporkan ditangkap oleh Komite Anti-Korupsi Arab Saudi terkait dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi. AFP Photo
Belum selesai kejutan itu redah, ada kabar bahwa Mohammed bin Salman melakukan kunjungan rahasia ke Israel, September 2017. Namun kabar tersebut dibantah oleh Arab Saudi.
Baca: Arab Saudi Beli Senjata Amerika Serikat Seharga Rp 1.400 Triliun
Arab Saudi dan Israel tak memiliki hubungan diplomatik, namun beberapa pejabat penting kedua negara diisukan kerap berkomunikasi. Bahkan Israel menyatakan siap bekerjama berbagi informasi intelijen tentang Iran.