Korea Utara Luncurkan Rudal ICBM Terbaru Mampu Jangkau Washington
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Maria Rita Hasugian
Rabu, 29 November 2017 09:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara kembali melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antar benua atau rudal ICBM yang diklaim terbaru yang mampu menjangkau Washington dan Eropa. Rudal itu kembali jatuh di wilayah zona ekonomi eksklusif atau lepas pantai Jepang. Uji coba rudal ini dilakukan setelah jeda selama 2 bulan dan membenarkan deteksi Jepang sekitar 2 hari lalu.
Uji coba rudal ICBM Korea utara disampaikan oleh Pentagon seperti dilansir Guardian, 29 November 2017.
Baca: Korea Utara Pamer Rudal, Ini 4 Rudal Balistik Antarbenua Terhebat
Laporan awal dari Seoul, Korea Utara menyebutkan rudal ICBM itu dilepaskan dari peluncur mobile dan ditembakan pada Rabu, 29 November 2017, sekitar pukul 3 dini hari waktu setempat.
Rudal ICBM itu terbang selama 50 menit dengan lintasan yang sangat tinggi mencapai 4.500 kilometer atau 10 kali lebih tinggi dari orbit Stasiun Antariksa Internasional NASA. Rudal lalu mendarat hampir 1.000 kilometer dari lokasi peluncuran di lepas pantai barat Jepang. Dengan begitu, akan menjadikannya rudal yang paling kuat dari tiga ICBM Korea Utara yang telah diuji.
Baca: Jepang Deteksi Persiapan Uji Coba Rudal Korea Utara
David Wright, ahli fisika dan rudal di Union of Concerned Scientists mengatakan, rudal ICBM Korea Utara yang diluncurkan beberapa jam lalu memiliki jarak tempuh 13.000 kilometer. Jarak itu cukup untuk mencapai Washington, bagian barat Amerika Serikat lainnya, Eropa atau bahkan Australia.
Peluncuran rudal ICBM Korea Utara itu untuk menguji kemampuan baru dan menunjukkan bahwa Pyongyang dapat menyerang balik.
"Ini menjadi lebih tinggi, terus terang, daripada tembakan sebelumnya yang mereka lakukan," kata James Mattis, Menteri pertahanan Amerika Serikat.
Baca: Hadapi Korea Utara, Jepang Beli F-35 dan Standar Missile
Ini adalah tes rudal ICBM pertama Korea Utara sejak 15 September lalu sekaligus untuk menanggapi peringatan Presiden Donald Trump bahwa ancaman Korea Utara untuk menyerang Amerika dan sekutu-sekutunya akan menjadi salah hitung yang berdampak fatal.