Penjagal Bosnia Serbia Ajukan Banding, Ini Alasannya

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Kamis, 23 November 2017 08:28 WIB

Ratko Mladic. AP/Martin Meissner, Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas komandan perang Angkatan Bersenjata Bosnia Serbia, Ratko Mladic, akan mengajukan banding atas vonis hukuman seumur hidup oleh Mahkamah Kejahatan Internasional. Ini diungkap putranya, Darko Mladic seusai pembacaan putusan sidang.

Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda, menjatuhkan hukuman seumur hidup terhadap Mladic setelah terbukti melakukan pembantaian massal terhadap muslim Bosnia. Dia dinyatakan bersalah terhadap 10 dari 11 dakwaan.

Baca: Mahkamah Internasional Hukum Seumur Hidup Penjagal Bosnia

Advertising
Advertising

"Hari ini keadilan telah digantikan oleh propaganda perang," kata Darko Mladic seperti dilansir Japan Times pada Kamis, 22 November 2017.

"Hukuman ini tidak adil dan bertentangan dengan fakta dan kami akan melawannya saat mengajukan banding untuk membuktikan bahwa penilaian ini salah," kata Dark.

Baca: Si 'Jagal', Penjahat Perang Bosnia Ditangkap

Dia berbicara tidak lama setelah ayahnya dinyatakan bersalah atas 10 tuduhan, termasuk genosida dan kejahatan perang pada tahun 1990an. Saat itu terjadi konflik Balkan di Bosnia dengan sekitar 100.000 orang meninggal dan 2,2 juta orang mengungsi.

Diapit tim pengacara ayahnya, Mladic junior membaca sebuah pernyataan dari ayahnya. Ayahnya mengatakan kepadanya bahwa tuduhan atasnya adalah kebohongan dan pengadilan tersebut adalah bentukan NATO.

"Mereka mencoba mengkriminalisasi usaha legal Serbia di masa perang sipil," kata Mladic kepada anaknya.

Pengacaranya, Dragan Ivetic, mengatakan pembela percaya bahwa Pengadilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICT) tidak mempertimbangkan pertimbangan kesehatan Mladic.

"Sudah pasti kita akan mengajukan banding. Terlepas dari apa yang Anda pikirkan tentang Ratko Mladic, dia adalah manusia dan memiliki hak dasar untuk diperlakukan sebagai manusia," kata Ivetic.

Lebih dari 20 tahun setelah peristiwa pembantaian massal Srebenica dan kemunculan pertamanya di Mahkamah Internasional, Mladic yang memiliki julukan "Penjagal Bosnia" itu divonis telah melakukan berbagai kejahatan kemanusiaan.

Ketika membacakan keputusannya, hakim Alphons Orie, mengatakan Mladic terbukti secara nyata telah menghancurkan populasi muslim Bosnia Srebenica.

Persidangan ini dihadiri puluhan orang termasuk keluarga Bosnia korban perang. Mereka sengaja terbang ke Belanda untuk mendengarkan langsung keputusan hakim terhadap Mladic, pria Serbia yang diklaim telah membantai 100 ribu muslim Bosnia.

WASHINGTON POST|JAPAN TIMES

Berita terkait

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

36 hari lalu

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

Kasus TPPO berkedok program magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob diduga melibatkan kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

36 hari lalu

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap tiga tersangka kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia atau TPPO dengan tujuan Serbia.

Baca Selengkapnya

Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

36 hari lalu

Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia non-prosedural atau TPPO dengan tujuan negara Serbia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

37 hari lalu

Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

Polres Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya perdagangan orang, 9 WNI yang hendak dipekerjakan ke Serbia. Simak sederet fakta atas kasus TPPO itu

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Tangkap Sindikat Perdagangan Orang yang Akan Berangkatkan 9 WNI ke Serbia

37 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta Tangkap Sindikat Perdagangan Orang yang Akan Berangkatkan 9 WNI ke Serbia

Sindikat perdagangan orang itu hendak memberangkatkan 9 WNI untuk dipekerjakan di Serbia. Mereka berangkat melalui Malaysia.

Baca Selengkapnya

Perempuan 79 Tahun Wujudkan Mimpi Keliling Dunia setelah 50 Tahun Traveling

9 Februari 2024

Perempuan 79 Tahun Wujudkan Mimpi Keliling Dunia setelah 50 Tahun Traveling

Luisa Yu punya mimpi keliling dunia sejak kecil, dia mewujudkannya dalam 50 tahun dengan mengunjungi 193 negara anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Universitas Indonesia, Duta Besar Bosnia dan Herzegovina Jajaki Kerja Sama Belajar Jarak Jauh

8 Februari 2024

Kunjungi Universitas Indonesia, Duta Besar Bosnia dan Herzegovina Jajaki Kerja Sama Belajar Jarak Jauh

Duta Besar Bosnia dan Herzegovina kunjungi Universitas Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama belajar jarak jauh.

Baca Selengkapnya

10 Jembatan Gembok Cinta yang Populer di Dunia, dari Cina, Korea, hingga Slovenia

4 Februari 2024

10 Jembatan Gembok Cinta yang Populer di Dunia, dari Cina, Korea, hingga Slovenia

Berawal dari kisah di Serbia, gerakan memasang gembok cinta di jembatan menginspirasi pasangan kekasih di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

20 Januari 2024

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa menghargai aspirasi warga Serbia lebih penting daripada mengakui kemerdekaan negara tetangga Kosovo.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran di Beograd Tuntut Pemilu Serbia Diulang

25 Desember 2023

Ribuan Demonstran di Beograd Tuntut Pemilu Serbia Diulang

Ribuan orang berkumpul di pusat kota Beograd, Serbia, menuntut pembatalan pemilihan parlemen dan lokal seminggu lalu.

Baca Selengkapnya