Arab Saudi Perlu Hentikan Ketergantungan pada Minyak agar Kuat

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Jumat, 17 November 2017 15:09 WIB

Raja Salman (kiri) berbicara dengan putranya, Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman. Raja Salman membentuk lembaga antikorupsi, yang dikepalai putra mahkota, pada 4 November 2017. Lembaga ini kemudian menangkap sebelas pangeran dan puluhan mantan menteri. AP/Hassan Ammar

TEMPO.CO, Riyadh -- Pemerintah Arab Saudi sedang berupaya mengembangkan perekonomian nasional lewat pencanangan Visi 2030. Ini dilakukan dengan mengembangkan berbagai sektor ekonomi seperti sektor ritel, energi terbarukan, dan sektor swasta.


"Ini agar perekonomian Arab Saudi tidak tergantung sepenuhnya dengan pendapatan dari minyak dan gas, yang saat ini mencapai 50 persen dari total pendapatan pemerintah," begitu dilansir situs Council on Foreign Relations, yang kerap membahas perkembangan ekonomi, politik dan pertahanan global, 15 Mei 2017.

Baca: Mohammed bin Salman, Calon Raja Arab Saudi

Menurut Indeks Negara Rapuh (Fragile States Index), Arab Saudi berada di peringkat 101 dari 178 negara. Ini karena ketergantungan sumber pendapatan negara yang besar pada minyak dan gas tadi. Padahal selama beberapa tahun terakhir, harga minyak mentah telah turun dari kisaran US$100 pada 2014 menjadi sekitar US$50 per barel saat ini.

Advertising
Advertising

Baca: AS Mulai Khawatir Reformasi Arab Saudi Ganggu Kepentingannya


Organisation for Economic Co-operation and Development juga melansir Tingkat Kerapuhan atau States of Fragility sejumlah negara termasuk Arab Saudi. Menurut data ini, Saudi tertingal dalam hal tingkat stabilitas politik moderat.

Menurut situs CFR tadi, indikator resiko ini memang tidak terlalu berbahaya. Namun, isu stabilitas ekonomi dan politik harus diantisipasi ke depan. "Bisa jadi ada peristiwa di masa depan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan politik Arab Saudi," begitu dilansir situs CFR.


Menurut International Monetary Fund, pemerintah Arab Saudi membutuhkan harga minyak mentah dunia naik menjadi $70 per barel agar bisa balik modal. Ini disampaikan oleh IMF dalam forum Regional Economic Outlook for the Middle East and Central Asia 2017. Angka ini turun dari US$96 per barel pada 2016. Negara-negara produsen minyak mentah terpaksa mengurangi subsidi bahan bakar minyak setelah harga minyak mentah anjlok pada 2014.


Dalam pidatonya Maret 2015, Raja Salman mengatakan akan terus mengeksplorasi sumber minyak dan gas baru untuk meningkatkan perekonomian Arab Saudi. Dia berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggunakan dana ini dengan mengirim putra-putri Arab Saudi ke universitas terbaik dunia. Dia juga berjanji menyediakan lapangan pekerjaan di sektor publik dan swasta.

CFR | ARABIAN BUSINESS | REUTERS

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

1 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

2 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

3 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya