Krisis Catalonia Merdeka, Akhirnya Puigdemont Terima Pemilu Dini

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 1 November 2017 06:15 WIB

Presiden Catalonia, Carles Puigdemont. REUTERS/Albert Gea

TEMPO.CO, Brussels -Pemimpin terguling Catalonia Carles Puigdemont menerima hasil pemilihan umum dini oleh pemerintah pusat Spanyol setelah Madrid menguasai wilayah untuk menghalangi dorongan merdeka. Madrid sudah mencabut status otonomi Catalonia pasca Puigdemnot menyatakan kemerdekaan Catalonia.

Uni Eropa sepakat untuk tidak mengakui kemerdekaan Catalonia. Begitupun Amerika Serikat, Indonesia, dan banyak Negara lainnya. Puigdemont mengatakan ia tidak mencari perlindungan di Belgia setelah jaksa Spanyol memberikan tuduhan pemberontakan penghasutan terhadapnya.
Baca : Pemimpin Catalonia Bakal Jumpa Pers Soal Suaka ke Belgia

“Saya akan kembali ke Catalonia saat diberi jaminan oleh pemerintah Spanyol,” ujar Puigdemont di Brussels, Belgia, seperti yang dikutip dari The Guardian pada Rabu, 1 November 2017.

Pengumuman Puigdemont bahwa ia akan menerima pemilihan umum daerah pada 21 Desember menegaskan bahwa pemerintah Madrid berhasil mengatasi perjuangan panjang atas Catalonia, setidak-tidaknya untuk saat ini.

Perlawanan terhadap penguasaan langsung Madrid terhadap Catalonia gagal terwujud pada awal minggu ini dan kepemimpinan pemberontak dalam kekacauan.

Mahkamah Konstitusi Spanyol, Selasa, menghalangi pernyataan kemerdekaan sepihak parlemen daerah itu pada Jumat, yang tidak mendapatkan perhatian dan menyebabkan pemecatan Puigdemont kurang dari satu jam setelah pernyataan itu dibuat.

"Saya meminta orang Catalonia menyiapkan perjalanan panjang. Demokrasi akan menjadi dasar kemenangan kami," kata Puigdemont.

Pemerintah Spanyol telah mengatakan Puigdemont dipersilahkan mengambil kesempatannya dan bertahan dalam pemilihan pada 21 Desember 2017, yang diminta oleh Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, sebagai cara untuk menyelesaikan kebuntuan.
Simak : Indonesia Tak Akui Kemerdekaan Catalonia dari Spanyol

Krisis politik Spanyol yang paling parah dalam empat dasawarsa sejak kembalinya demokrasi di akhir 1970-an, dipicu oleh referendum kemerdekaan di Catalonia pada 1 Oktober 2017 lalu.

Meskipun dinyatakan ilegal oleh pengadilan Spanyol dan kurang dari separuh pemilih yang memenuhi syarat Catalonia ikut ambil bagian dalam pemungutan suara, pemerintah daerah pro-pemisahan diri itu mengatakan pemungutan suara tersebut memberi dia mandat untuk kemerdekaan.

Negara Eropa, termasuk Inggris, Jerman, dan Prancis mendukung Rajoy dan menolak mengakui kemerdekaan Catalonia, walaupun beberapa di antaranya meminta perundingan di antara pihak berlawanan.

Berita terkait

Presiden Barcelona Joan Laporta Tolak Tawaran PSG untuk Lamine Yamal, Ini Profil Eks Anggota Dewan Kota Barcelona

40 hari lalu

Presiden Barcelona Joan Laporta Tolak Tawaran PSG untuk Lamine Yamal, Ini Profil Eks Anggota Dewan Kota Barcelona

Lamine Yamal diklaim diincar oleh PSG, tetapi ditolak oleh Presiden Barcelona

Baca Selengkapnya

Kekeringan Ekstrem di Spanyol, Gereja Muncul Lagi di Waduk yang Surut

18 Maret 2023

Kekeringan Ekstrem di Spanyol, Gereja Muncul Lagi di Waduk yang Surut

Gereja bersejarah San Roman de Sau di Spanyol tenggelam saat waduk yang dibangun pada 1960an itu terisi air.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Separatis Catalan Carles Puigdemont Ditahan Polisi Italia

24 September 2021

Pemimpin Separatis Catalan Carles Puigdemont Ditahan Polisi Italia

Pemimpin separatis Catalan Carles Puigdemont ditahan oleh polisi Italia saat hendak menghadiri menghadiri menghadiri Adifolk International Exhibition.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Catalonia Tuntut Merdeka dari Spanyol Hingga Perang di Myanmar

13 September 2021

Top 3 Dunia: Catalonia Tuntut Merdeka dari Spanyol Hingga Perang di Myanmar

Berita Top 3 Dunia 12 September 2021: Catalonia tuntut kemerdekaan, perang saudara di Myanmar, dan dugaan keterlibatan PM Haiti dalam pembunuhan Moise

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Orang Kembali Berpawai Menuntut Kemerdekaan Catalonia dari Spanyol

12 September 2021

Ratusan Ribu Orang Kembali Berpawai Menuntut Kemerdekaan Catalonia dari Spanyol

Ribuan orang Catalan kembali berdemonstrasi di Barcelona pada hari Sabtu menyerukan kemerdekaan Catalonia dari Spanyol.

Baca Selengkapnya

Virus Corona, Pantai di Catalonia Dipadati Pengunjung

4 April 2021

Virus Corona, Pantai di Catalonia Dipadati Pengunjung

Cuaca musim semi telah mendorong orang-orang untuk bersantai ke pantai-pantai yang ada di Catalonia.

Baca Selengkapnya

Tahukah Anda, Ada Kisah Santo George dalam Logo FC Barcelona

26 Februari 2021

Tahukah Anda, Ada Kisah Santo George dalam Logo FC Barcelona

Logo FC Barcelona dibuat 1899, kemudian dikembangkan pada 1910, ternyata dalam logo ada kisah Santo George.

Baca Selengkapnya

Rapper Dipenjara karena Hina Raja Spanyol, Barcelona Diguncang Kerusuhan

22 Februari 2021

Rapper Dipenjara karena Hina Raja Spanyol, Barcelona Diguncang Kerusuhan

Kerusuhan terjadi di Barcelona, Spanyol, pada Ahad malam setelah enam hari demonstrasi memprotes seorang rapper yang dipenjara karena menghina monarki

Baca Selengkapnya

Penularan Covid-19 Mulai Surut, Catalonia Izinkan Bar dan Restoran Buka

24 November 2020

Penularan Covid-19 Mulai Surut, Catalonia Izinkan Bar dan Restoran Buka

Catalonia membolehkan bar dan restoran buka lagi, namun jam malam tetap berlaku sehingga usaha tersebut harus tutup jam 9.30 malam.

Baca Selengkapnya

Covid-19, Jerman Larang Warga Berwisata ke Catalonia Spanyol

1 Agustus 2020

Covid-19, Jerman Larang Warga Berwisata ke Catalonia Spanyol

Otoritas Jerman memperingatkan warganya agar tidak mengunjungi daerah Catalonia dan dua daerah lain di Spanyol karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya