TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa mengatakan kepada Raja Spanyol Felipe VI bahwa Portugal tidak mengakui deklarasi kemerdekaan Catalonia
Berbicara melalui telepon kepada Raja Felipe, Sabtu, 28 Oktober 2017, Rebelo de Sousa juga mengatakan persoalan internal di dalam negara Spanyol hanya bisa diselesaikan oleh Spanyol sendiri.
Baca: Catalonia Deklarasi Merdeka, Ini Sikap PM Spanyol
Presiden Catalonia, Carles Puigdemont. REUTERS/Albert Gea
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat, 27 Oktober 2017, pemerintahan Portugal mengkritik deklarasi kemerdekaan Catalonia.
"Deklarasi kemerdekaan Catalonia adalah pernyataan sepihak yang menyerang hak konstitusi Spanyol," kata de Sousa.
Presiden Catalonia dan sejumlah angota pemerintahannya dikabarkan oleh sejumlah media di Spanyol berada di Belgia untuk meminta suaka.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Menteri Urusan Imigrasi dan Suaka Belgia, Theo Francken, pada Ahad, 29 Oktober 2017, mengatakan, Puigdemont diperkenankan mengajukan suaka ke negaranya.Orang-orang melambaikan bendera pro kemerdekaan, estelada di luar Palau Generalitat di Barcelona, Spanyol, setelah parlemen daerah Catalonia mengeluarkan sebuah mosi yang mereka anggap mereka mendirikan sebuah Republik Catalan yang independen, 27 Oktober 2017. AP
"Rakyat Catalonia yang merasa terancam secara politik dapat mengajukan permohonan suaka kepada Belgia, termasuk Presiden Carles Puigdemont. Ini 100 persen legal," kata Francken kepada televisi Belgia VRT, akhir pekan.
Pemerintah Spanyol menolak mengakui hasil referendum kemerdekaan yang dilakukan oleh pemerintah regional Catalonia, 1 Oktober 2017, karena dianggap melanggar hukum Spanyol.
Baca: Turki Nilai Kemerdekaan Catalonia Salah dan Tidak Sah
Setelah parlemen Catalonia memutuskan deklarasi kemerdekaan pada Jumat, 27 Oktober 2017, pemerintah Spanyol membalasnya dengan mencabut otonomi Catalonia dan pemerintahan dikendalikan langsung dari Madrid.
PORTUGAL NEWS | SPAIN REPORT