Dua Eks Manajer Kampanye Pilpres Trump Diadli, Dituduh Cuci Uang

Selasa, 31 Oktober 2017 08:30 WIB

Mantan ketua kampanye Trump 2016, Paul Manafort meninggalkan Pengadilan Federal A.S., setelah diajukan pada dua belas tuduhan federal dalam penyelidikan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden A.S. di Washington, 30 Oktober 2017. REUTERS/James Lawler Duggan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua mantan manajer kampanye Donald Trump dalam pemilihan presiden tahun 2016, Paul Manafort dan Rick Gates didakwa melakukan kejahatan pencucian uang.

FBI mendakwa kedua mantan manajer kampanye Trump untuk membuktikan keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika yang memenangkan Trump sebagai presiden.

Baca: Trump Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Kata Gedung Putih

Manafor, 68 tahun, anggota senior Partai Republik dan Gates menghadiri sidangya di pengadilan di Washington pada hari Senin, 30 Oktober 2017, seperti dikutip dari Reuters.

Manafor dan Gates diadili untuk 12 dakwaan dari yang terberat pencucian uang hingga bertindak sebagai bekas mata-mata Ukraine yang pro pemerintah Rusia.

Pengadilan telah memerintahkan penangkapan terhadap keduanya dan membayar jaminan selama dibebaskan dari tahanan dengan unsecured bon senilai US$ 10 juta untuk Manafor dan US$ 5 juta untuk Gates.

Baca: Survei: Warga AS Khawatir Cuitan Donald Trump soal Korea Utara

Advertising
Advertising

Keduanya diduga terlibat untuk mempengaruhi Rusia dalam pemilihan presiden Amerika. Namun dakwaan tidak menyinggung sama sekali tentang Trump dan kampanyenya dalam dakwaan Manafort dan Gates.

Jika terbukti bersalah, kedua mantan manajer kampanye Trump ini akan dihukum penjara maksimum 20 tahun lamanya.

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders mengatakan, dakwaan itu tidak ada kaitannya dengan Trump dan kampanyenya. Selain itu, ujarnya, tidak ada bukti terjadi persekongkolan antara kampanye dengan Rusia.

"Kmai telah katakan sejak Hari Pertama bahwa tidak ada bukti persekongkolan antara Trump-Rusia, dan tidak ada dalam dakwaan hari ini mengubah semua itu," ujar Sanders.

Baca: Trump Kembali Larang Masuk Pengungsi dari 11 Negara

Manafor menjadi bagian dari tim kampanye Trump dari Juni hingga Agustus 2016. Ia mundur disaat muncul laporan tentang dirinya menerima jutaan dollar sebagai bayaran ilegal dari partai politik pro Rusia di Ukraina dan Presiden Ukrania pro Kremlin, Victor Yanukovich.

Selain Manafor dan Gates, sebelumnya penasehat Donald Trump, George Papdopoulos diputus bersalah telah membohongi FBI pada Oktober tahun lalu. Pernyataan ini disampaikan kemarin, 30 Oktober 2017.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya