Bangladesh Tawarkan Sterilisasi kepada Pengungsi Rohingya

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Yon Yoseph

Senin, 30 Oktober 2017 08:26 WIB

Setara, pengungsi Rohingya menggendong bayinya yang baru lahir di pusat kesehatan di kamp pengungsian Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 26 Oktober 2017. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Dhaka - Pemerintah Bangladesh berencana memperkenalkan sterilisasi sukarela di kamp pengungsi Rohingya di Cox Bazar. Ini dilakukan untuk menekan pertambahan jumlah penduduk melalui kontrasepsi.

Kamp pengungsi Cox Bazar menjadi tujuan bagi warga minoritas Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan militer Myanmar sejak Agustus 2017. Saat ini, keadaan kamp menjadi sangat padat dengan jumlah total penghuninya mencapai sekitar satu juta orang.

Baca: Di Bangladesh, Pengungsi Rohingya Myanmar Sulit Cari Kuburan

Berbagai upaya telah dilakukan guna menekan pertambahan jumlah pengungsi, termasuk upaya kontrasepsi yang gagal.Lebih dari 600 ribu warga Rohingya telah tiba di Bangladesh sejak operasi militer Myanmar pada akhir Agustus lalu yang memicu eksodus ke Bangladesh.

Mereka bergabung dengan ratusan ribu pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari gelombang kerasan sebelumnya di Rakhine, Myanmar. Selama puluhan tahun minoritas Muslim Rohingya dianiaya dan tanpa diberi status kewarganegaraan.

Di kamp pengungsian ini, sebagian besar Rohingya hidup dalam memprihatinkan dengan keterbatasan akses terhadap makanan, sanitasi atau fasilitas kesehatan.

Pintu Kanti Bhattacharjee, yang memimpin dinas keluarga berencana di distrik Cox's Bazar,mengatakan, tingkat kesadaran untuk menggunakan alat kontrasepsi masih rendah di kalangan warga Rohingya.

Baca: Anak Yatim dan Janda Rohingya Jadi Sasaran Predator Seksual

"Seluruh masyarakat Rohingya sengaja ditinggalkan, karena dipandang sebagai imigran ilegal dan pemerintah menolak akses ke banyak layanan," katanya, seperti yang dilansir AFP pada 28 Oktober 2017.

Advertising
Advertising

Bhattacharjee mengatakan jumlah anggota keluarga yang besar adalah hal biasadi kamp-kamp ini. Beberapa orang tua bahkan memiliki 19 anak dan banyak pria Rohingya memiliki lebih dari satu istri.

Dinas Keluarga Berencana Bangladesh berencana meluncurkan kontrasepsi, namun sejauh ini baru berhasil mendistribusikan 549 paket kondom di antara para pengungsi, yang enggan menggunakannya.

Bhattacharjee menambahkan pihaknya telah meminta pemerintah untuk menyetujui sebuah rencana untuk meluncurkan vasektomi bagi pria dan tubektom untuk wanita Rohingya. Tapi rencana ini cenderung menghadapi perjuangan berat.

Baca: Empat Pengungsi Rohingya Tewas Terinjak Gajah di Bangladesh

Banyak pengungsi mengatakan bahwa mereka percaya sebuah keluarga besar akan membantu mereka bertahan di kamp-kamp sementara akses terhadap makanan dan air tetap menjadi pertempuran sehari-hari dan anak-anak sering dikirim untuk mengambil dan membawa persediaan.

Yang lainnya mengatakan kontrasepsi bertentangan dengan ajaran Islam. Banyak wanita percaya bahwa pengendalian kelahiran adalah dosa.

Bangladesh telah bertahun-tahun menjalankan program sterilisasi domestik yang sukses dengan menawarkan imbalan kepada setiap orang yang setuju untuk menjalani prosedur ini. Setiap bulan 250 orang menjalani sterilisasi di kota perbatasan Cox's Bazar. Program yang sama ditawarkan ke warga minoritas Rohingya.

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

27 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya