Grace Jo, Mahasiswi Korea Utara yang Lari ke AS

Selasa, 24 Oktober 2017 07:07 WIB

Pejalan kaki melintas di depan layar TV besar yang menampilkan sosok Presiden Korea Utara, Kim Jong Un usai meluncurkan rudal Korea di Tokyo, Jepang, 15 September 2017. Rudal korea Utara tersebut diluncurkan pada pukul 06:57 pagi waktu setempat pada hari Jumat (15/09) dan terbang di atas Pulau Hokkaido sebelum jatuh pada pukul 07:06, dengan jarak sekitar 2.000km. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sekilas tidak ada yang berbeda antara Grace Jo, yang berasal dari Korea Utara, dengan mahasiswa lain di Amerika Serikat

berjalan berjalan bersama rombongan kawannya selepas belajar dari Montgomomery College, Rickville,Maryland, Amerika Serikat. Namun wanita 26 tahun itu memendam sebuah luka dimana dia pernah hidup di negara dengan kediktatoran brutal yaitu Korea Utara.

Baca: Australia Sebut Korea Utara Putus Asa, Ini Sebabnya

"Rezim Korea Utara seharusnya tidak ada lagi di dunia ini," kata Jo seperti dilansir media Australia, News, Sabtu, 21 Oktober 2017.

Kisah ini dituangkan dalam pidatonya pada sebuah forum di New York yang digagas Institut George. W. Bush. Acara ini mengangkat tema "Semangat Kebebasan: Di Rumah Di Dunia, dengan Fokus pada Kebebasan, Pasar Bebas dan Keamanan".

Baca: Kritik Trump, Hillary: Perang Korea Utara Picik dan Berbahaya

Advertising
Advertising

Dalam forum itu, Jo menceritakan seluruh pengalamannya mengenai kekejaman rezim Korea Utara, yang membunuh bayi, anak dan wanita tanpa ampun.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) memandu peluncuran beberapa roket di bawah Unit KPA 851, dalam foto yang dirilis KCNA pada 24 April 2014. REUTERS

"Kekuatan militer pemerintah AS, atau kekuatan independen harus menghentikan rezim Korea Utara, karena rezim itu membunuh orang-orang yang tidak bersalah di negara ini. Anak, bayi dan ibu sekarat tanpa harapan, " kata Jo.

Grace Jo datang ke Amerika Serikat berstatus sebagai pelarian dari Korea Utara, bahkan dalam pelariannya dia sempat tertangkap oleh intel Korea Utara dan dipenjara di sana. Dia juga mengaku sudah tiga kali berusaha kabur ke Cina namun ditangkap dan dikirim kembali ke Korea Utara.

Vice president of NKinUSA, Grace Jo. AFP PHOTO / Oslo Freedom Forum / Reka Nyari

"Saya melihat agen Korea Utara menyiksa orang dewasa di sana dan meneriaki mereka, itu adalah tempat yang menakutkan," kata Jo.

Saat ini kedua adiknya meninggal karena kelaparan dan ayahnya meninggal akibat penyiksaan setelah berusaha menyelundupkan beras sekembalinya dari Cina.

Sebagai bentuk kepeduliannya kepada orang yang senasib dengannya, Jo mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan menyelamatkan orang-orang Korea Utara yang kabur dari negaranya ke sebuah negara yang aman.

Jo saat ini baru berusaha mengumpulkan dana sebesar $10.000 atau sekitar Rp150 juta untuk mendanai aksi mereka ke depannya untuk Korea Utara yang lebih baik.

MUHAMMAD IRFAN AL AMIN

Berita terkait

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

8 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

6 Februari 2024

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

Aksi di Balai Kota Solo tersebut juga langsung ditemui Gibran. Dia mengajak koordinator lapangan masuk ke ruang kantornya dan bertemu empat.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

6 Februari 2024

Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

Tanpa berbasa-basi, Gibran langsung menandatangani selembar surat bertuliskan Paksa Integritas. Peserta aksi menciumi tangan Gibran.

Baca Selengkapnya

5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

5 Februari 2024

5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

Gerakan mahasiswa muncul karena proses demokrasi dianggap tidak berjalan sebagai mana mestinya

Baca Selengkapnya

Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

21 Desember 2023

Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

Aksi BEM UGM mengkritik Jokowi juga dianggap pesanan atau ditunggangi partai politik tertentu karena bersamaan momentun Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

16 Desember 2023

Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

Gielbran bersama BEM UGM sempat viral karena menggelar aksi dan memberikan gelar kepada Presiden Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

16 Desember 2023

BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

Gielbran menyatakan, pihaknya justru bertanya-tanya ketika Jokowi menyinggung soal etika ketimuran saat mahasiswa menggelar aksi itu.

Baca Selengkapnya

Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

11 Desember 2023

Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengkritik Jokowi sebagai 'Alumni UGM Paling Memalukan'.

Baca Selengkapnya

Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

9 Desember 2023

Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

"Sertifikat ini juga akan kami kirimkan langsung ke beliau (Jokowi), tapi lewat pos saja, karena kita malas di sana banyak tikus," kata Gielbran.

Baca Selengkapnya

Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

29 September 2023

Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

Ratusan mahasiswa demonstrasi di Gedung Sate menuntut PJ Gubernur cepat tanggap selesaikan persoalan di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya