Australia Sebut Korea Utara Putus Asa, Ini Sebabnya

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Jumat, 20 Oktober 2017 07:35 WIB

Menteri Luas Negeri Australia Julie Bishop (kiri) ditemani dengan Menteri Pertahanan Australia Marise Payne saat menggelar pertemuan Australia-Indonesia 2+2 di Sydney, Australia, 21 Desember 2015. AP Photo

TEMPO.CO, Sydney - Pemerintah Australia mengungkapkan telah menerima surat peringatan dari Korea Utara untuk menjauhi Amerika Serikat. Surat yang dikirim melalui dari kedutaan Korea Utara ke kedutaan besar Australia di Jakarta juga menyatakan Pyongyang memiliki senjata nuklir dan tidak takut akan ancaman Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Menterian Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengkonfirmasi surat yang dikirim pada 28 September 2017 dari Komite Luar Negeri Korea Utara melalui kedutaannya di Jakarta.

Baca:Korea Utara Ancam Tembakkan Nuklir ke Australia, Ini Pemicunya

Surat itu menyebut Pyongyang sebagai salah satu kekuatan nuklir dan mengatakan upaya Amerika Serikat untuk menghancurkannya akan menjadi salah perhitungan besar dan dapat menyebabkan sebuah "bencana nuklir yang mengerikan ".

"Jika Trump berpikir dia mampu menaklukkan Republik Demokratik Rakyat Korea Utara (DPRK) sebuah negara tenaga nuklir dengan ancaman perang nuklir, ini adalah perhitungan yang salah dan tidak bijaksana.

"Trump mengancam untuk menghancurkan DPRK dan merupakan tindakan ekstrim yang mengancam seluruh dunia," demikian bunyi surat tersebut.

Advertising
Advertising

Bishop mengatakan ini adalah pertama kalinya Australia menerima surat dari Korea Utara, yang biasanya berkomunikasi melalui kantor berita KCNA, seperti yang terjadi pada akhir pekan lalu.

"Saya pikir ini menunjukkan bahwa mereka (Korea Utara) merasa putus asa, merasa terisolasi, mencoba untuk mengecam Amerika, mencoba untuk membelah masyarakat internasional," kata Bishop, seperti yang dilansir ABC Online pada 20 Oktober 2017.

Pada pekan lalu, Bishop dan menteri Pertahanan Australia, Marise Payne, mengunjungi Korea Selatan termasuk datang ke kawasan Panmunjom untuk menunjukkan dukungan. Rezim Korea Utara mengkritik keras kunjungan ini.

Soal ini, Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan surat itu hanyalah tudingan tidak jelas dari Korea Utara mengenai betapa jahatnya Presiden AS, Donald Trump. "Padahal Korea Utara yang melanggar resolusi PBB. Saya harap rezim itu segera sadar dan segera menghentikan tindakan cerobohnya menebar ancaman keamanan ke mana-mana."

Pada Sabtu, 14 Oktober 2017, Pyongyang, melalui KCNA, mengancam Australia karena membantu Amerika dalam menentang program senjata nuklirnya. Rezim Kim Jong Un memperingatkan jika Australia terus mengampanyekannya maka "tidak akan dapat menghindari bencana".

Surat yang dikirim dari Keduaaan Besar Korea Utara di Jakarta itu tidak hanya dikirim ke Australia, namun juga ke beberapa negara yang terkait dengan program nuklirnya.

Surat itu disampaikan setelah Donald Trump mengancam akan "menghancurkan secara total" Korea Utara dalam sebuah pidato pembukaan sidang umum PBB pada September. Australia salah satu negara yang menerima surat itu.

ABC ONLINE|NEWS.COM.AU|TELEGRAPH|YON DEMA

Berita terkait

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

17 jam lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

2 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

9 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

9 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

10 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

10 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya