Calon Pemimpin ISIS ASEAN Diyakini Tewas di Marawi

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Kamis, 19 Oktober 2017 15:51 WIB

Mahmud Ahmad, Mantan dosen Universiti Malaya (UM) yang dicurigai berencana membentuk faksi ISIS di tiga negara. Freemalaysiatoday.com

TEMPO.CO, Manila - Seorang dosen Malaysia yang terlibat dalam kegiatan terorisme ISIS, Mahmud Ahmad, diyakini tewas di kota Marawi, Filipina selatan.

Seorang sumber intelijen mengatakan mantan dosen Universitas Malaya meninggal dunia dalam operasi militer Filipina di kota yang sempat dikampanyekan kelompok itu sebagai ibukota kekhalifahan ISIS di Asia Tenggara.

Baca: Kesaksian Mantan Pengikut ISIS: Mereka Itu Pembohong

Kolonel Romeo Branwer, kepala Satuan Tugas Ranao, mengatakan indikasi kematian Mahmud diketahui berdasarkan pengakuan sandera yang diselamatkan.

Kepala militer Filpina, Jenderal Eduardo Ano, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa petugas keamanan semakin yakin bahwa dia termasuk di antara mereka yang terbunuh selama operasi pada Rabu, 18 Oktober 2017.

Baca:Penyesalan Para WNI Mantan Pengikut ISIS

Advertising
Advertising

"Proses untuk mengkonfirmasi hal ini dengan finalitas, bagaimanapun, masih berlangsung. Informasi sebelumnya mengenai hal ini diterima dari sandera yang diselamatkan. Kami sekarang bekerja untuk mendapatkan konfirmasi penuh," kata Ano, seperti yang dilansir Straits Times pada 19 Oktober 2017.

Pada Kamis, 19 Oktober 2017, Mayjen Restituto Padilla mengatakan pemimpin senior milisi rakyat Malaysia itu diyakini satu diantara 13 milisi ISIS yang tewas dalam pertempuran di Marawi.

Padilla mengatakan sejauh ini dia masih menunggu konfirmasi mengenai soal itu segera setelah jasadnya ditemukan.

Namun, sumber pasukan keamanan Filipina masih belum dapat memastikan apakah Mahmud terbunuh karena sejauh ini jenazahnya tidak diketahui.

Sebelumnya, Mahmud Ahmad, bekas dosen studi Islam Universitas Malaya, Malaysia, ditetapkan menjadi petinggi kelompok teroris ISIS di Marawi, Filipina selatan. Ini setelah kematian dua pimpinan kelompok itu yaitu Isnilon Hapilon dan Omar Maute.

Mahmud adalah individu yang sangat dihormati di antara Grup Abu Sayyaf (ASG) pimpinan Isnilon Hapilon dan dihormati dalam jajaran kelompok pimimpinan Omar Maute, yang tewas dalam serangan militer Filipna pada Senin, 16 Oktober 2017.

Selain Isnilon, Ahmad adalah satu-satunya wakil yang dipercaya oleh pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, di Asia Tenggara.

THE STAR | THE STRAITS TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya