Duterte Akan Bentuk Pemerintahan Revolusioner Lawan Kudeta

Minggu, 15 Oktober 2017 16:23 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte melihat ratusan senjata yang berhasil disita oleh militer Filipina selama bentrokan di Marawi, 20 Juli 2017. Kunjungan Duterte ini didampingi sejumlah menteri. Ace Morandante/Presidential Photographers Division, Malacanang Palace via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte akan membentuk pemerintahan revolusioner untuk melawan upaya kudeta dari lawan politiknya serta kelompok pemberontak Filipina.

"Saya tidak ragu mengumumkan pemerintahan revolusioner sampai masa jabatan saya berakhir. Saya akan menahan kalian semua dan kami bisa melancarkan perang besar melawan kelompok merah," kata Duterte merujuk pada pemberontak komunis.

Baca: Berangus Pemberontak Komunis, Duterte Ancam Bom Sekolah Adat

Duterte juga menuduh CIA, Badan Intelijen Amerika Serikat, terlibat dalam perencanaan menggulingkannya. Selain itu, dia memperingatkan akan memenjarakan semua lawan dan pemimpin komunis.

Duterte mengacu pada mantan Presiden Corazon Aquino, yang membentuk sebuah pemerintahan revolusioner tak lama setelah memimpin bangkitnya rakyat pada 1986, yang menggulingkan diktator Ferdinand Marcos.

"Sama seperti pahlawan Anda, pahlawan wanita, Presiden Corazon Aquino mengumumkan sebuah undang-undang darurat militer. Kemudian berubah pikiran hanya beberapa jam dan mendeklarasikan pemerintahan revolusioner," ujarnya, seperti dilansir GMA News pada 14 Oktober 2017.

Baca: Duterte Ancam Makan Hati Milisi Abu Sayyaf Pasca Penggal Sandera

Corazon melepaskan semua petugas yang ditunjuk serta membubarkan kongres dan konstitusi. Dia kemudian memastikan konstitusi baru ditegakkan dan mundur setelah pemilihan pada 1992.

Pemerintah revolusioner Filipina memiliki kewenangan yang lebih untuk membuat kebijakan tanpa harus meminta persetujuan parlemen atau kongres.

Pernyataan Duterte itu adalah bagian dari sebuah wawancara dengan penyiar Erwin Tulfo, yang ditayangkan di PTV News pada Jumat malam, 13 Oktober 2017.

Baca: Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Ini bukan pertama kalinya Rodrigo Duterte mengancam membentuk pemerintahan revolusioner. Beberapa hari sebelum terpilih pada Mei 2016, dia mengatakan ingin mendirikan sebuah pemerintahan revolusioner jika menang. Pada Agustus, Duterte kembali mengangkat gagasan itu dengan mengatakan hal itu akan membawa perubahan ke negara tersebut.

SYDNEY MORNING HERALD | GMA NEWS | INQUIRER | YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya