Peretas Elit Rusia Curi Rahasia NSA, Kaspersky Diblokir

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Sabtu, 7 Oktober 2017 08:15 WIB

Ilustrasi Hacker. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Peretas komputer asal Rusia ditengarai mencuri rahasia siber tingkat tinggi Amerika Serikat pada 2015 dari lembaga Agensi Keamanan Nasional (NSA). Ini terjadi setelah seorang kontraktor produk pertahanan memasukkan informasi itu ke komputer rumahnya berdasarkan dua laporan media Amerika pada Kamis, 5 Oktober 2017.

Baca: Ini Alasan Kunjungan Bersejarah Raja Salman ke Komunis Rusia

Wall Street Journal melaporkan mengutip dari sumber dirahasiakan, data yang diretas hacker Rusia ini termasuk rincian bagaimana AS menembus jaringan komputer asing dan melindungi diri melawan serangan siber.

Washington Post juga melaporkan karyawan itu bekerja di unit Operasi Akses Khusus NSA untuk para hacker elit sebelum dia dipecat pada 2015.

Baca: Hacker Asal Rusia Berhasil Mencuri Cybertools NSA

Advertising
Advertising

Hacker Rusia ini berhasil meretas data rahasia ini menggunakan software anti virus Karspersky. Dia diduga mengetahui data itu setelah software antivirus ini memperingatkan hacker adanya data yang sensitif.

Juru bicara NSA tidak berkomentar tentang laporan itu dan mengatakan, “Entah informasi itu kredibel atau tidak, kebijakan NSA tidak pernah berkomentar mengenai masalah afiliasi atau anggota.”

Perusahaan produsen software antivirus tersebut, Kaspersky Lab, yang berbasis di Rusia menyangkal dengan tegas keterlibatan perusahaannya dalam insiden ini.

“Kaspersky Lab belum mendapatkan data yang dapat membuktikan keterlibatan perusahaan dalam dugaan insiden itu. Sebagai perusahaan swasta, Kaspersky Lab tidak memiliki hubungan apapun dengan pemerintah, termasuk Rusia, dan satu-satunya kesimpulan tampaknya Kaspersky Lab terjebak di tengah perang geopolitik,” kata manajemen Kaspersky Lab dalam sebuah pernyataan.

Akibat insiden ini Departemen Keamanan Dalam Negeri AS melarang produk Kaspersky Lab di jaringan federal pada 13 September. Senat AS pun menyetujui sebuah undang-undang yang melarang penggunaan produk Kaspersky Lab digunakan pemerintah federal dengan alasan perusahaan itu mungkin merupakan pion pemerintah Rusia dan menimbulkan risiko keamanan nasional.

REUTERS | FOX NEWS | THE VERGE | DWI NUR SANTI

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya