Organisasi Anti Nuklir Raih Penghargaan Nobel Perdamaian

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Jumat, 6 Oktober 2017 19:36 WIB

Kuartet Nasional Tunisia Raih Nobel Perdamaian

TEMPO.CO, Jakarta - Penghargaan Nobel Perdamaian tahun 2017 diberikan kepada lembaga International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN), sebuah organisasi pengawas yang secara masif melakukan kampanye anti senjata nuklir di seluruh dunia.

Panitia Penghargaan Nobel menyatakan secara resmi pada hari ini, Jumat, 6 Oktober 2017, bahwa ICAN menang atas upayanya menyadarkan dunia internasional bahwa penggunaan senjata nuklir akan menimbulkan bencana kemanusiaan yang sangat besar.

Baca: Paus Fransiskus Jadi Favorit Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian

Penghargaan itu juga diberikan atas trobosan yang dilakukan dalam upaya mewujudkan perjanjian yang melarang pengembangan senjata serupa.

Baca: Penulis Inggris, Kazuo Ishiguro Menangkan Hadiah Nobel Sastra

Advertising
Advertising

ICAN merupakan sebuah organisasi induk yang membawahi ribuan organisasi non – pemerintah, yang tersebar di lebih dari seratus negara. Organisasi ini didirikan 10 tahun lalu di Melbourne, Australia.

Namun saat ini kantor pusat ICAN berada di Jenewa, Swiss. ICAN menjadi organisasi ke 27 yang memenangkan hadiah senilai $1.1 Juta dari Penghargaan Nobel.

Direktur Eksekutif ICAN, Beathrice Fihn, mengatakan dia telah mengirimkan pesan kepada semua negara yang mengandalkan nuklir sebagai senjata pertahanan bahwa penggunaan nuklir tidak dapat diterima.

“Kami tidak bisa terancam oleh pemusnahan ribuan orang tanpa pandang bulu yang mengatasnamakan keamanan. Itu bukanlah cara untuk membangun keamanan,” ucap Fihn setelah pengumuman penghargaan.

“Kami mencoba mengirimkan sinyal yang sangat kuat kepada semua negara yang memiliki senjata nuklir seperti Korea Utara, Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Inggris , india dan Pakistan, bahwa ancaman semacam itu tidaklah bisa diterima.”

ICAN memenangkan penghargaan itu setelah mengalahkan 318 pesaing untuk nominasi yang sama, termasuk Donald Trump dan Paus Fransiskus, yang menjadi nominator terfavorit.

Tahun lalu, penghargaan Nobel Perdamaian diberikan kepada Presiden Kolumbia Juan Manuel Santos atas upayanya mengakhiri peperangan sebuah negara yang sudah berlangsung selama lebih dari 50 tahun. Sedangkan Kelompok Kurtet Dialog Nasional Tunisia dinobatkan sebagai peraih Nobel Perdamaian 2015.

USA TODAY l KISTIN SEPTIYANI

Berita terkait

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

5 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

9 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

19 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

13 Maret 2024

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Israel Mau Pakai Bom Nuklir di Gaza, Menlu Retno Minta Kiriman Senjata Dihentikan

27 Februari 2024

Israel Mau Pakai Bom Nuklir di Gaza, Menlu Retno Minta Kiriman Senjata Dihentikan

Menlu Retno kembali bersuara keras menentang agresi militer Israel di Gaza. Ia mengecam rencana penggunaan senjata nuklir oleh Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.

Baca Selengkapnya

Dalam 3 Bulan, Israel Jatuhkan Setara dengan 3 Bom Nuklir Hiroshima di Gaza

5 Januari 2024

Dalam 3 Bulan, Israel Jatuhkan Setara dengan 3 Bom Nuklir Hiroshima di Gaza

Menurut laporan Kantor Media Pemerintah, Israel telah menjatuhkan 65.000 ton bahan peledak dan rudal di Gaza dalam tiga bulan.

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Sebut Situasi di Gaza sebagai Nakba 2023, Netanyahu Tegur Kabinet agar Jaga Omongan

13 November 2023

Menteri Israel Sebut Situasi di Gaza sebagai Nakba 2023, Netanyahu Tegur Kabinet agar Jaga Omongan

Netanyahu menegur kabinetnya agar menjaga omongan, setelah seorang menteri menyebut situasi di Gaza sebagai Nakba 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Ngerinya Jika Hasrat Menteri Israel Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza Jadi Kenyataan

6 November 2023

Inilah Ngerinya Jika Hasrat Menteri Israel Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza Jadi Kenyataan

Menteri Pusaka Israel Amichai Eliyahu pada Minggu mengatakan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah "sebuah pilihan", sebut media lokal.

Baca Selengkapnya