Penembakan Massal di Las Vegas, Ini 6 Fakta Marilou Danley

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Jumat, 6 Oktober 2017 07:45 WIB

Marilou Danley. independent.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Marilou Danley, yang merupakan pacar Stephen Paddock yang merupakan pelaku penembakan massal yang menyebabkan 58 orang meninggal dan menyebabkan 500 orang lainnya terluka pada sebuah konser musik di Las Vegas, akhirnya tiba di Los Angeles Amerika dari Filipina pada Selasa 03 Oktober malam waktu setempat.

Baca: Seorang Perempuan Selamat dari Penembakan Las Vegas Berkat iPhone

Marilou Danley segera diperiksa tim penyidik FBI untuk mengetahui motif penembakan yang dilakukan Stephen Paddock. Dia ditetapkan sebagai saksi dalam kasus ini. Peristiwa penembakan itu terjadi pada Ahad, 1 Oktober 2017, dan menewaskan 58 orang dan 500 orang terluka.

Berikut beberapa hal tentang Marilou Danley yang perlu Aanda ketahui:

  1. Marilou Danley dan Stephen Paddock bertemu di sebuah Casino ketika Marilou berkerja di Casino Atlantis, yang sering dikunjungi Paddock untuk berjudi. Marilou dan Paddock mulai tinggal bersama sejak awal Agustus 2013 di sebuah perumahan pensiunan di daerah Reno, Nevada.

Baca: Pacar Tidak Tahu Motif Penembakan di Las Vegas Amerika Serikat

  1. Marilou menganggap Paddock sebagai lelaki yang baik, peduli dan pendiam. Marilou mengaku tidak tahu Paddock merencanakan penembakan massal yang menjadi penembakan paling mematikan di sejarah Amerika.“Saya tahu Stephen Paddock sebagai lelaki yang baik, peduli, dan pendiam. Saya mencintainya dan berharap masa depan yang tenang bersama dengannya. Dia tidak pernah mengatakan apapun kepada saya dan melakukan tindakan yang saya sadari sebagai peringatan peristiwa mengerikan seperti ini akan terjadi,” kata Marilou.

  1. Stephen Paddock diduga sengaja mengirim Marilou pergi ke Filipina.Marilou Danley telah berada di Filipina seminggu sebelum penembakan terjadi pada Ahad malam 1 Oktober lalu. Dalam pernyataan yang disampaikan pengacaranya, Marilou Danley mengatakan dua minggu sebelumnya Paddock memberinya sebuah tiket pesawat murah agar dia dapat mengunjungi keluarganya di Filipina. “Seperti semua orang Filipina di luar negeri, saya begitu gembira dapat pulang ke rumah dan melihat keluarga dan teman-teman,” kata Marilou Danley.
Advertising
Advertising

  1. Stephen Paddock mengirim sejumlah uang kepada Marilou ketika sedang di Filipina.Paddock mengirimkan uang sejumlah 100.000 dollar amerika (setara 1,3 miliyar rupiah) ke akun bank Marilou Danley di Filipina sepekan sebelum melakukan penembakan. “Dia bilang untuk saya membeli sebuah rumah bagi saya dan keluarga saya,” kata Marilou. Pada titik itu, awalnya Marilou berpikir Paddock ingin putus dengannya.“Tidak pernah terpikirkan oleh saya bahwa dia berencana melakukan kekerasan kepada orang lain,” tukas Marilou. “Saya seorang ibu dan nenek dan hati saya sakit untuk semua orang yang kehilangan orang tersayangnya,” tukasnya.

  1. Marilou Danley meyakinkan keluarganya bahwa dia tidak terlibat. Kakak laki-laki Marilou, Reynaldo Bustos mengatakan Marilou telah meyakinkan keluarganya bahwa dia memiliki hati nurani yang normal dan tidak terlibat dengan penembakan. “Saya segera menghubunginya dan dia bilang, ‘Tenang, kita tidak perlu khawatir soal ini. Aku akan menyelesaikannya. Jangan panik. Aku punya hati nurani yang bersih. Aku tidak ada hubungannya dengan ini,” kata Bustos saat diwawancarai ABC News di rumahnya di Manila.

  1. Kewarganegaraan Marilou Danley. Marilou Danley terlahir di Filipina dan keluarganya sebagian besar di Filipina. Saa datang ke Amerika dia menggunakan paspor Austalia. Berdasarkan keterangan petugas imigrasi Filipina, Marilou mendapatkan paspor Australia setelah ia menikah dengan Les Darcey yang meninggal pada akhir tahun 1990-an. Ia menambahkan Stephen Paddock sempat mengunjungi Filipina bersama Marilou Danley pada tahun 2013 dan 2014 dan tinggal selama 5 – 6 hari. Tanpa disangka, Paddock terlibat aksi penembakan massal dikemudian hari.

THE TELEGRAPH | ABC NEWS | FOX NEWS | THE WASHINGTON POST | DWI NUR SANTI

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

3 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

6 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

6 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

6 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

7 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

7 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

7 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

7 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

7 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya