Raja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi

Rabu, 4 Oktober 2017 10:46 WIB

Raja Spanyol Felipe dan Ratu Letizia, bersama dengan dua anak perempuannya Putri Leonor dan Putri Sofia saat menuju lokasi sesi foto di di kebun Istana Marivent di Palma de Mallorca, Spanyol, 4 Agustus 2016. REUTERS/Enrique Calvo

TEMPO.CO, Jakarta -Raja Spanyol, Felipe VI, menuding pemimpin Catalonia sebagai hama yang menggerogoti prinsip demokrasi dan memecah belah masyarakat.

"Saat ini masyarakat Catalonia retak dan dalam konflik. Mereka (pemimpin Catalonia) telah melanggar sistem peraturan yang disetujui secara hukum , menunjukkan ketidaksetiaan terhadap negara yang tidak dapat diterima," kata Raja Felipe VI seperti yang dilansir Reuters pada 4 Oktober 2017.

Baca: 3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

Langkah Raja Felife VI angkat bicara mengenai masalah Catalonia dianggap sebagai intervensi langka. Biasanya raja yang berusia 49 tahun ini memilih diam dalam urusan politik Spanyol.

Pidato Raja Felipe VI juga dianggap sebagai pertanda seberapa dalam Spanyol terguncang oleh referendum Catalonia dan tindakan keras polisi yang melukai 900 orang.

Pernyataan Raja Felipe VI pada Selasa, 3 Oktober 2017 tersebut dikeluarkan saat ratusan ribu warga berkumpul di jalan untuk memprotes aksi kekerasan yang dilakukan oleh polisi Spanyol saat referendum Catalonia berlangsung pada Minggu 1 Oktober 2017.

Baca: Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

Kemarin, 2 Oktober, puluhan ribu orang Catalan berdemonstrasi di jalan-jalan di wilayah timur laut memprotes tindakan polisi yang mencoba mengganggu referendum dengan menembakkan peluru karet dan menaiki kerumunan orang dengan pentungan.

Advertising
Advertising

Aksi protes yang melibatkan lebih dari 700.000 orang di Barcelona juga mempengaruhi arus lalu lintas, transportasi umum dan sektor bisnis di kota. Selain di ibukota Barcelona, protes serupa juga disuarakan di seluruh negeri untuk mendesak intervensi Uni Eropa agar mengatasi krisis antara para pemimpin Catalonia dan Madrid.

Partai pro-kemerdekaan yang mengendalikan pemerintah daerah mengadakan referendum dianggap Madrid menentang Mahkamah Konstitusi dan melanggar konstitusi 1978. Sementara pemimpin Catalonia, Carles Puigdemont mengatakan hasil referendum valid dan harus dilaksanakan segera.

Baca: Ribuan Warga Spanyol Tolak Referendum Catalonia Merdeka

Catalonia, wilayah terkaya Spanyol, memiliki bahasa dan budaya tersendiri dan gerakan politik untuk pemisahan diri yang telah disuarakan dalam beberapa tahun terakhir.

Referendum dan akibatnya telah membuat Spanyol terjerumus dalam krisis konstitusional terburuk dalam beberapa dasawarsa, dan merupakan ujian politik untuk Perdana Menteri Mariano Rajoy, seorang konservatif yang telah mengambil sikap keras terhadap isu tersebut.
REUTERS|YON DEMA

Berita terkait

Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

17 Oktober 2017

Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

Pengadilan Spanyol memerintahkan 2 tokoh organisasi terbesar pendukung kemerdekaan Catalonia ditahan tanpa jaminan.

Baca Selengkapnya

Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

12 Oktober 2017

Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengultimatum pemerintah Catalonia membatalkan kemerdekaannya dalam tempo 8 hari.

Baca Selengkapnya

Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

11 Oktober 2017

Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

Catalonia batal merdeka dari Spanyol, Carles Puigdemont memilih berdialog dengan Madrid.

Baca Selengkapnya

Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

6 Oktober 2017

Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

Mahkamah Konstitusi Spanyol memerintahkan penangguhan rapat parlemen Catalonia untuk menghadang kemerdekaan sepihak.

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

3 Oktober 2017

Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

Pemimpin Catalonia, Carles?Puigdemont?menegaskan dirinya akan mendeklarasikan Catalonia secara sepihak jika Spanyol menolak hasil referendum.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

2 Oktober 2017

Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

Carles Puigdemont merupakan tokoh kunci kemerdekaan Catalonia dari Spantyol.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

2 Oktober 2017

3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

Catalonia?adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid.

Baca Selengkapnya

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.

Baca Selengkapnya

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.

Baca Selengkapnya

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.

Baca Selengkapnya