Trump Kutuk Teror Las Vegas, Bendera Setengah Tiang Hingga Jumat

Selasa, 3 Oktober 2017 13:59 WIB

Sejumlah petugas kepolisian berjaga saat terjadinya penembakan dalam Festival Musik Route 91 di dekat Kasino Mandala Bay di Las Vegas, Nevada, 1 Oktober 2017. Saat ini pihak kepolisian masih menyelusuri pelaku aksi penembakan tersebut. David Becker/Getty

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump memerintahkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang di semua fasilitas pemerintah dan kedutaan besar di luar negeri hingga matahari terbenam pada 6 Oktober 2017, sebagai wujud duka atas teror di Las Vegas yang disebut paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat.

Namun Trump mengingatkan bahwa kejahatan tidak dihadapi dengan kejahatan. Ia pun mengajak warga Amerika bersatu menghadapi situasi menyedihkan ini.

Baca: ISIS Klaim Tersangka Teror Las Vegas Milisi Mualaf

"Kesatuan kita tidak dapat dihancurkan oleh kejahatan, ikatan kita tidak dapat dipatahkan oleh kekerasan dan walaupun kita sangat marah atas pembunuhan tanpa akal dari sesama warga kita," kata Trump seperti dikutip dari Daily Mai, 2 Oktober 2017.

Trum mencoba menguatkan hati masyarakat Amerika dengan mengutip ayat kitab Mazmur 34 dari Perjanjian Lama: "Tuhan dekat dengan orang-orang yang patah hati dan menyelamatkan mereka yang jiwanya hancur."

Trump juga memimpin upacara hening cipta untuk seluruh korban teror di Las Vegas dan pengibaran bendara merah putih setengah tiang.

Advertising
Advertising

"Bangsa kita sangat berduka. Mewakili segenap elemen bangsa dan masyarakan Amerika, kami turut berduka cita atas semua korban baik yang terbunuh dan terluka dalam tragedi mengerikan di Las Vegas, Nevada, "kata Trump dalam pidatonya yang dibacakan dari halaman selatan Gedung Putih dan dihadiri istri dan ibu negara Melania Trump, Wakil Presiden Mike Pence dan istrinya serta anak dan menantu Trump pada Senin sore, 2 September 2017.

Baca: Teror di Las Vegas, Begini Kesaksian Tamu

Upacara itu diadakan pada Senin sore, 2 Oktober 2017 di halaman selatan Gedung Putih dengan dihadiri oleh, Ibu Negara serta Wakil Presiden Mike Pence dan istri. Selain Ivanka Trump dan suaminya Penasihat Senior Gedung Putih Jared Kushner bersama dengan staf Gedung Putih lainnya.

Trump juga memerintahkan agar bendera dikibarkan setengah tiang di semua fasilitas pemerintah dan kedutaan besar luar negeri sampai matahari terbenam pada tanggal 6 Oktober.

Sebelumnya, Trump mengutuk pembantaian tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan kejahatan murni terhadap kemanusiaan.

Baca: Tersangka Teror Las Vegas Miliki Puluhan Senjata dan Bahan Bom

"Kesatuan kita tidak dapat dihancurkan oleh kejahatan, ikatan kita tidak dapat dipatahkan oleh kekerasan dan walaupun kita merasa sangat marah atas pembunuhan tanpa akal dari sesama warga kita," kata Trump.

Presiden, melanjutkan dengan mengutip Mazmur 34: "Tuhan dekat dengan orang-orang yang patah hati dan menyelamatkan mereka yang jiwanya hancur."

Di saat yang sama, Senat juga melakukan upacara menghheningkan cipta untuk mengenang korban teror di Las Vegas .

"Pikiran & doa bagi para korban. Akan banyak anak laki-laki dan perempuan yang tumbuh tanpa orang tua akibat kekejian itu," kata Senator Demokrat Elizabeth Warren.

DAILY MAIL|GUARDIAN|YON DEMA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya