AS dan Korea Utara Mulai Ngobrol, Ini Kata Profesor Cina

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 1 Oktober 2017 16:01 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Pertanian No. 1116 dari KPA Unit 810 dalam foto yang dikeluarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara KCNA di Pyongyang, 29 September 2017. KCNA/REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Upaya dialog yang digelar Amerika Serikat dengan Korea Utara mendapat sambutan positif dari pengamat hubungan internasional asal Cina.

Profesor Li Haidong dari Institute of International Relations mengatakan ini menunjukkan upaya yang positif dari kedua negara, khususnya Amerika Serikat.

Baca: Apa Instruksi Presiden Trump ke Tim Siber terhadap Korea Utara?

“Komentar yang disampaikan Menlu AS dalam kunjungannya ke Beijing menunjukkan AS semakin setuju dengan solusi diplomatik dalam menangani krisis ini,” kata Profesor Li Haidong kepada Global Times, Ahad, 1 Oktober 2017.

Menurut Haidong, pemerintah Cina telah menganjurkan cara ini ditempuh. Upaya dialog yang dilakukan AS ini menunjukkan keseriusannya untuk menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea lewat jalur diplomatik.

Menurut Haidong, dialog langsung kedua negara ini dibarengi dengan dialog tidak resmi yang tertutup. Dan sejauh ini ketegangan kedua pihak malah meningkat.

“AS jelas mengundang Cina dan Rusia untuk melakukan upaya lebih untuk menggelar pertemuan multilateral agar bisa membahas masalah ini dengan lebih dalam dengan Korea Utara,” kata Haidong. \

Advertising
Advertising

Seperti diberitakan, Menteri Luar Negeri, Rex Tillerson, mengungkapkan untuk pertama kalinya Amerika Serikat dan Korea Utara sedang mencoba berdialog.

“Kami memiliki tiga saluran komunikasi dengan Pyongyang. Kami tidak dalam keadaan gelap-gelapan (a black out). Kami bisa bicara dengan mereka (Korea Utara). Kami memang sedang bicara dengan mereka,” kata Rex kepada media dalam kunjungannya ke Beijing, Cina, pada Sabtu, 30 September 2017.

Lebih lanjut Rex mengatakan pemerintah AS bertanya kepada Korea Utara. ”Apakah Anda ingin bicara dengan kami? Kami sedang mulai mencari tahu, jadi harap tunggu,” kata Rex saat ditanya media soal cara yang digunakan pemerintah AS untuk berbicara dengan Korea Utara.

GLOBAL TIMES | NY TIMES

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

23 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

9 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

9 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

11 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

14 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

16 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya