Ini Penyebab Kematian Mahasiswa AS yang Ditahan Korea Utara

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 28 September 2017 16:39 WIB

Perjalanan Terakhir Otto Warmbier

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang mahasiswa asal Amerika Serikat yang ditahan di Korea Utara selama 17 bulan meninggal karena kekurangan oksigen dan terhentinya saluran darah ke otak.

Menurut laporan Dr Lakshmi Sammarco, seorang ahli forensik daerah Hamilton, Otto Warmbier, meninggal pada 19 Juni lalu karena kerusakan organ yang tidak diketahui. Kerusakan tersebut diperkirakan sudah diderita Warmbier lebih dari setahun sebelum kematiannya.

Baca: AS Ucapkan Terima Kasih Cina Dukung Sanksi PBB ke Korea Utara

“Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya dan itu masalah,” kata Sammarco, Kamis, 28 September 2017. Hingga kini orang tua Warmbier tidak dapat dihubungi untuk dimintai pendapatnya soal laporan forensik ini.

Baca: Pengamat LIPI: Cina dan Rusia Harus Tekan Rezim Korea Utara

Advertising
Advertising

Warmbier adalah seorang mahasiswa University of Virginia yang ditahan oleh Korea Utara pada Januari 2016 hingga Juni 2017. Mahasiswa berusia 22 tahun itu kembali ke Amerika dalam kondisi koma dan meninggal beberapa hari setelah dirawat.

Rezim Korea Utara tentu saja menjadi pihak yang disalahkan atas kematian Warmbier. Mereka dituduh telah memberi makanan beracun dan memberikan obat tidur padanya serta melakukan tindak penyiksaan lainnya.

“Saat kami melihat dan mencoba menenangkannya (Warmbier), kami melihat sepertinya seseorang menggunakan tang dan ‘menata ulang’ gigi bagian bawahnya,” kata Fred Warmbier, ayah Otto Warmbier, saat melakukan wawancara dengan Fox News.

Namun menurut keterangan dari ahli forensik, mereka tidak menemukan tanda – tanda patah tulang atau kerusakan pada gigi Wambier. Laporan forensik menemukan banyak bekas luka dalam berbagai ukuran di tubuh Wambier.

Warmbier pergi ke Korea Utara untuk melakukan perjalanan dengan tur bersama. Dia ditahan di Bandara Pyongyang sesaat sebelum meninggalkan Korea Utara menuju AS. Media resmi Korea Utara memberitakan Warmbier dijatuhi hukuman kerja paksa selama 15 tahun karena mengambil beberapa benda propaganda dari hotel tempatnya menginap.

KISTIN SEPTIYANI

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

11 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

11 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

13 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

16 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

18 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya