TEMPO.CO, Pyongyang- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengecam peluncuran rudal balistik Korea Utara yang berhasil melintasi wilayahnya hari ini.
Tindakan sembrono Korea Utara ancaman serius bagi kami,” kata Abe seperti dikutip The Guardian, Selasa 29 Agustus 2017. Pemerintah Jepang langsung menggelar sidang darurat pasca peluncuran rudal tersebut.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menjelaskan rudal tersebut melintasi Tanjung Erimo di Hokkaido dan diperkirakan jatuh di samudera pasifik, sekitar 1.180 kilometer dari timur Tanjung Erimo.
“Kami harus mengatakan bahwa peluncuran pagi ini oleh Korea Utara adalah ancaman yang paling serius, karena rudal tersebut tampaknya telah melewatu wilayah udara kita,” ujar Suga.
Baca: Rudal ICBM Korea Utara Hampir Menabrak Pesawat Air France
Suga juga menambahkan, peluncuran rudal tersebut juga dapat mengancam perdamaian di kawasan Asia Pasifik. Dia menambahkan, hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB. “Kita tidak dapat mentolerir provokasi berulang ini, kami mengutuk dengan cara yang paling kuat,” jelasnya.
Hal tersebut juga dinyatakan oleh militer Korea Selatan, bahwa Korea Utara melepaskan sebuah proyektil tidak dikenal dari daerah dekat Sunan, Pyongyang ke arah timur laut yang melintas di langit Jepang.
Rudal tersebut menempuh jarak 2.700 kilometer dan mencapai ketinggian maksimal 550 kilometer.
Korea Utara pertama kali menembakkan sebuah rudal ke wilayah Jepang pada 2009. Aksi tersebut medapat kecaman dan pemerintah Jepang berupaya meningkatkan dan memperbaiki sistem pertahanan rudalnya.
Korea Utara membantah telah meluncurkan rudal dan mengatakan hanya meluncurkan satelit komunikasi, namun Amerika, Korea Selatan, dan Jepang yakin Korea Utara sedang menguji rudal balistik antar benua.
THE GUARDIAN | CHITRA PARAMAESTI