TEMPO.CO, Yangon - Pemimpin militer paling berkuasa di Myanmar bersedia untuk bekerja sama dengan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), pemenang pemilihan umum pada 8 November lalu. Koalisi ini untuk membentuk pemerintah baru yang dipimpin Ketua NLD Aung San Suu Kyi.
"Tatmadaw (angkatan bersenjata) akan melakukan kerja sama yang terbaik dengan pemerintah baru kelak setelah pemilu berakhir," kata Ming Aung Hlaing, pemimpin militer Myanmar, seperti dilansir Channel News Asia pada 12 November 2015.
Selain mengajukan tawaran bekerja sama, Aung Hlaing mengucapkan selamat setelah Komisi Pemilu Myanmar mengumumkan kemenangan NLD dalam pemilu paling bersejarah sejak 25 tahun terakhir di negara itu.
Adapun Presiden Myanmar Thein Sein, melalui Menteri Penerangan Ye Htut, mengucapkan selamat walaupun hasil resmi penghitungan suara belum diumumkan Komisi Pemilu.
Pesan itu secara tidak langsung meredakan kekhawatiran warga bahwa pihak militer, yang berpengaruh kuat terhadap partai pemerintah, akan menghambat kemenangan NLD seperti yang dilakukan setelah pemilu pada 1990.
Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil 151 kursi dewan rakyat dengan 135 kursi diraih NLD. NLD juga memperoleh 29 dari 33 kursi dewan negara.
Jika berhasil memperoleh kemenangan dua pertiga, NLD akan menguasai semua posisi eksekutif dalam sistem parlemen Myanmar. Setelah itu, militer dan partai-partai terbesar di kedua dewan akan mengusulkan calon untuk presiden. Direncanakan, 664 anggota parlemen akan memilih presiden dan wakil presiden setelah 31 Januari 2016.
CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA