TEMPO.CO, Damaskus - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menutup taman bermain anak-anak di sebuah kota di Suriah karena lokasi tersebut dianggap sebagai tempat pertemuan lelaki dengan perempuan yang tak memiliki hubungan keluarga.
"ISIS telah menutup tempat bermain di Kota Mayadeen di sebelah timur Provinsi Deir Ezzor. Mereka menganggap lokasi tersebut digunakan untuk pertemuan kaum pria dengan wanita yang membawa anak-anak mereka bermain," ujar Syrian Observatory for Human Rights, Ahad, 27 September 2015.
Sumber Observatory di kota tersebut mengatakan Hesbah--polisi syariah ISIS--berpatroli melintasi taman bermain pada hari pertama Idul Adha pada awal pekan ini. Mereka kemudian menahan sejumlah laki-laki dan perempuan karena berpakaian tidak Islami.
Organisasi ultra-radikal ini telah memberlakukan nilai-nilai Islam ketat sesuai dengan tafsirnya di kawasan yang mereka kuasai, baik di Suriah maupun Irak. Siapa pun yang berlawan jenis tidak diperkenankan berinteraksi jika mereka belum menikah. Adapun bagi perempuan--menutup seluruh tubuh dan wajah--harus ditemani perempuan anggota keluarga kapan pun.
"Polisi syariah ISIS menahan tiga perempuan di taman bermain di Raqa, sebuah kota di utara Suriah yang dijadikan ibu kota oleh kelompok ini, Ahad, 27 September 2015," ujar Observatory.
ISIS telah bertindak brutal, termasuk memenggal kepala, menyalip, dan merajam atau melempari seseorang dengan hingga tewas bila kedapatan berbuat salah.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN