TEMPO Interaktif, London: Perdana Menteri Inggris era Perang Dunia II Winston Churchill menilai kaum Yahudi sebagian bertanggung jawab atas sikap permusuhan yang mereka derita. Penilaiannya ini muncul di sebuah artikel yang pertama kali dipublikasikan hari ini.Churchill menulis "How The Jews Can Combat Persecution" pada 1937, tiga tahun sebelum dia mulai memimpin Inggris. Tapi, sekretarisnya menasihati sang tokoh legendaris Inggris itu bahwa "tak bijaksana" bila menerbitkan artikel tersebut. Artikel itu akhirnya ditemukan oleh sejarawan Universitas Cambridge Richard Toye di arsip universitasnya.Di situ Churchill membentangkan gelombang baru anti-Semitisme yang melanda Eropa dan Amerika Serikat setelah tewasnya jutaan Yahudi dalam Holocaust di bawah rezim Nazi Jerman."Adalah gampang bila menganggap sikap permusuhan itu bersumber dari kejahatan para penganiaya, tapi itu tak sesuai dengan seluruh fakta," kata Churchill di artikel tersebut."Sikap permusuhan itu bahkan ada di negeri-negeri, seperti Inggris Raya dan Amerika Serikat, tempat kaum Yahudi dan bukan-Yahudi dipandang sama di hadapan hukum dan sejumlah besar orang Yahudi menemukan, tak hanya suaka, tapi juga kesempatan," katanya."Fakta-fakta ini harus dihadapi dalam setiap menganalisa anti-Semitisme," kata Churchill. "Merek seharusnya dipertimbangkan, khususnya oleh kaum Yahudi sendiri." "Karena itu mungkin, tanpa disadari, kaum Yahudilah yang mengundang penganiyaan--bahwa mereka sebagian bertanggung jawab terhadap sikap permusuhan yang mereka derita," kata politikus yang menolak berdamai dengan Adolf Hitler itu."Fakta utama yang mendominasi hubungan Yahudi dan bukan-Yahudi adalah bahwa Yahudi itu 'berbeda'. Dia terlihat berbeda. Dia berpikir secara berbeda. Dia punya tradisi dan latar yang berbedea. Dia menolak untuk menyatu," tulis Churchill yang memimpin Inggris selama dua periode (1940-1945 dan 1951-1955).AFP
Ada SBY hingga Hitler, Ini 9 Pemimpin Negara yang Punya Hobi Melukis
24 Agustus 2023
Ada SBY hingga Hitler, Ini 9 Pemimpin Negara yang Punya Hobi Melukis
Beberapa pemimpin negara di dunia memiliki hobi dalam berkesenian, seperti melukis. Salah satu mantan presiden Indonesia yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga ahli dalam melukis yang juga menjadi hobinya.