Hina Imigran Maroko, Politikus Anti-Islam Divonis Bersalah  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 10 Desember 2016 10:53 WIB

Geert Wilders. REUTERS/Robin Utrecht/Pool

TEMPO.CO, London - Politikus anti-Islam, Geert Wilders, dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Belanda pada Jumat, 9 Desember 2016 atas penghinaan terhadap imigran asal Maroko. Ia juga terbukti mendorong perlakuan diskriminatif terhadap orang-orang Maroko dalam sebuah kampanye 2014 di Den Haag.

Pemimpin Partai Kebebasan (Partij voor de Vrijheid/PVV) ini berencana mengajukan permohonan banding atas putusan itu. “Tiga hakim pembenci PVV menyatakan bahwa Maroko adalah ras dan menghukum saya dan setengah dari Belanda. Gila,” demikian dia menulis di akun Twitter sesaat setelah putusan, Jumat, 9 Desember 2016

Pada Maret 2014, Wilders meminta pendukungnya menjawab pertanyaan yang ia sampaikan. Ia bertanya apakah mereka menginginkan lebih banyak atau lebih sedikit imigran Maroko di Belanda. Kerumunan pendukungnya lantas meneriakkan, “Sedikit! Lebih sedikit,” teriaknya. Wilders menjawabnya, “Kami akan mengatur itu,” kata dia.

Lebih dari 6.400 orang melaporkan sikap Wilders itu ke polisi. Dan beberapa di antaranya dibacakan dalam pengadilan putusan Wilders. Tapi pengadilan tidak menjatuhkan hukuman pada Wilders. Hakim berpendapat keputusan ia bersalah sudah cukup. Adapun jaksa penuntut menginginkan dia dikenai denda sekitar US$ 5.288

Wilders, 53 tahun, merupakan salah satu dari sejumlah politikus di Eropa yang khawatir terhadap imigran dan ekonomi yang lamban. Ia kerap disamakan dengan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump. Wilders kadang-kadang menggunakan tagar #MakeTheNetherlandsGreatAgain di status Twitter-nya untuk meniru Trump.

Jika ia menjadi Perdana Menteri Belanda berikutnya, Wilders telah bersumpah untuk melarang Al-Quran, masjid, sekolah Islam, dan menghentikan imigrasi dari negara muslim. Dia mengatakan akan mendukung referendum “Nexit”, dengan harapan Belanda akan mengikuti Inggris dan memilih untuk meninggalkan Uni Eropa.

WASHINGTON POST | AHMAD FAIZ



Berita terkait

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

4 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

5 hari lalu

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

Strikter Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick raih penghargaan Bintang Masa Depan usai Piala Asia U-23. Kalahkan Ali Jasim dari Irak.

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

8 hari lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan komitmen pemerintah Indonesia melindungi masyarakat adat sebelum berinvestasi di proyek IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

9 hari lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

10 hari lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

10 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

10 hari lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

11 hari lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

15 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

15 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya