Jika Donald Trump Menang, Ini Program Kerja 100 Harinya

Reporter

Rabu, 9 November 2016 14:24 WIB

Capres AS dari Partai Republik, Donald Trump dalam debat kampanye presiden ketiga di UNLV di Las Vegas, 19 Oktober, 2016. Debat ini berlangsung 90 menit tanpa jeda iklan. AP/David Goldman

TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan Donald Trump sudah di depan mata. Berdasarkan siaran televisi CNN secara live hingga Rabu siang, 9 November 2016 waktu WIB, Trump mengungguli Hillary Clinton dengan perolehan electoral college sebesar 247 berbanding 215. Butuh minimal 270 electoral college untuk meraih tiket sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45.

Beberapa waktu lalu, Trump yang didukung Partai Republik telah melakukan kontrak politik dengan rakyat Amerika. Kontrak ini bakal termuat dalam program 100 hari pertama kerjanya. Dia berjanji akan menghapus semua jejak kepemimpinan Presiden Barack Obama.

Dikutip dari Telegraph, Donald Trump akan memberi proteksi yang ketat di Amerika. Dia juga bakal memberlakukan sistem lama, antara pribumi dan pendatang.

"Dia diam-diam telah melayangkan panggilan untuk menghapus semua imigran gelap dari Amerika Serikat," tulis Telegraph seperti dikutip pada Rabu, 9 November 2016.

Para ahli telah memperingatkan Trump bahwa rencana itu akan merusak ekonomi Amerika. Hal ini karena akan ada banyak orang hengkang dari Negeri Abang Sam. Sehingga AS berpotensi kehilangan pasar tenaga kerja.

Trump akan memulai kerja dengan mendeportasi imigran gelap dengan catatan kriminal. Trump membeberkan ada sekitar 2 juta jiwa imigran gelap di Amerika yang akan mendapat catatan kriminal, semacam surat tilang, kemudian dideportasi.

Trump juga berjanji untuk mereformasi pemerintahan. Dia meniru pemimpin legendari AS, Abraham Lincoln yang berpidato ingin menyatukan kembali Amerika. "Trump menjanjikan untuk mengembalikan pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat."

Trump berniat untuk melakukan amandemen konstitusi di negara itu. Kemudian mengatur batasan masa jabatan anggota kongres. Termasuk melarang pejabat kongres menjadi pelobi. Dia juga mengancam pembekuan karyawan federal untuk mengurangi tenaga kerja.

Di sektor perdagangan, Trump bakal menyiapkan perbatasan ekonomi Amerika. Dia akan mengumumkan niatnya untuk negosiasi ulang terkait pernjanjian perdagangan bebas Amerika Utara, dengan Kanada, dan Meksiko.

"Dia akan membatalkan partisipasi dalam Tran-Pacific Partnership, pengaturan perdagangan yang kontroversial dengan 12 negara."

Pakta ini bertujuan untuk memperdalam hubungan ekonomi antara negara-negara. Termasuk pemotongan tarif dan mendorong perdagangan untuk meningkatkan pertumbuhan.

Tapi kritikus berpendapat bahwa itu akan juga juga mengintensifkan persaingan antara tenaga kerja negara-negara.

Dalam kebijakan luar negeri, Trump tidak menjamin perlindungan ke negara-negara yang masuk dalam NATO. Dia juga mengincar Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, dan akan mengebom Suriah.

AVIT HIDAYAT | TELEGRAPH

Baca juga:
Laporkan Ahok, Sang Mantan Biarawati Punya Alasan Ini
Trump Ungguli Clinton, @america Perlahan Sepi
Pemilu AS: Trump Unggul Sementara, Begini Reaksi Jokowi


Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

13 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

5 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

7 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

8 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

9 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

9 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

10 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya