TEMPO.CO, Stockholm - Pengadilan Swedia memutuskan pengibaran bendera ISIS diperbolehkan. Alasannya, pengibaran bendera kelompok teror bersenjata ini bukan mengekspresikan upaya seseorang menghasut atas dasar kebencian etnis atau ras tertentu.
Putusan pengadilan Swedia ini berawal dari laporan sekelompok orang ke polisi mengenai seorang laki-laki berusia 23 tahun asal Suriah yang mengunggah foto dia bersama bendera ISIS sebagai profil foto di akun Facebook-nya.
Baca:
Dokter Kulit Hitam Dilarang Tolong Penumpang Delta Airlines
Wanita di India Dilarang Miliki dan Gunakan Telepon Seluler
Disebut Jajah Masjid Al-Aqsa, Ini Tindakan Israel ke UNESCO
Laporan yang diterima polisi Swedia pada Maret lalu diproses dengan dakwaan pria asal Suriah itu menghasut kebencian ras. Namun sang tertuduh menolak dakwaan itu.
Dalam pembelaannya di hadapan jaksa Bjorn Nilsson, pria yang tinggal di Laholm, Swedia, ini menjelaskan, dia bukan pendukung ISIS. Bendera itu telah menjadi simbol Islam selama ratusan tahun dan kemudian disalahgunakan ISIS.
Jaksa pun kemudian tidak melanjutkan tuntutan hukum kepadanya. "Mengibarkan bendera ISIS bukan bentuk ekspresi tidak menghormati kelompok etnis tertentu karena ISIS melawan setiap orang, kecuali mereka yang menjadi bagian dari ISIS," kata jaksa Gisela Sjovall, seperti dikutip dari Independent, 16 Oktober 2016.
Bendera ISIS itu juga digunakan kelompok teroris lain, seperti Al-Shabaab di Somalia dan Al-Qaeda di semenanjung Arab.
Di Inggris, bendera ISIS juga tidak dilarang dikibarkan. Wali Kota London saat itu, Boris Johnson, menegaskan, alasannya, Inggris adalah negara bebas, meski dia tidak menyukai orang-orang yang membawa bendera ISIS.
INDEPENDENT | MARIA RITA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
8 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
27 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
28 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
36 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
37 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
39 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
39 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
39 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
39 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
40 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya