Satu dari Tiga Orang Inggris Dukung Trump Larang Muslim

Reporter

Kamis, 17 Desember 2015 05:44 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa membentangkan poster saat melakukan aksi protes di depan hotel tempat Donald Trump melakukan pertemuan dengan polisi di Portsmouth, 10 Desember 2015. Trump, calon presiden Partai Republik membuat pernyataan mau melarang orang Islam ke Amerika Serikat. AP/Charles Krupa

TEMPO.CO, London - Kantor berita Sky merilis hasil jajak pendapat atas sikap orang Inggris terhadap seruan Donald Trump yang melarang muslim memasuki negaranya pada Rabu, 16 Desember 2015. Jajak pendapat tersebut menyebutkan, satu dari tiga orang Inggris mendukung larangan sementara bagi muslim yang ingin masuk ke Inggris, sama seperti gagasan kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik tersebut, yang melarang muslim memasuki Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu.

Seperti dikutip dari situs Sky, sebanyak 29 persen masyarakat Inggris melarang muslim, yang bukan warga negara Inggris, datang ke negara mereka. Namun mayoritas warga Inggris, sebanyak 51 persen, menentang pernyataan yang dilontarkan oleh Trump tersebut. Bahkan 43 persen di antaranya menyatakan sangat menentang.

Survei tersebut juga menyatakan orang tua yang berusia 55 tahun ke atas lebih bersimpati atas pernyataan Trump. Hanya 38 persen orang tua di Inggris yang menentang larangan tersebut. Sebanyak 67 persen atau dua dari tiga orang yang memilih United Kingdom Independence Party pada Mei lalu pun menyatakan dukungannya atas larangan bagi muslim masuk ke Inggris.

Selain itu, 32 persen orang Inggris juga setuju teroris harus diberi perlakuan khusus di Inggris. Mereka pun meminta seruan Trump harus dipertimbangkan dengan serius oleh politikus Inggris.

Jajak pendapat tersebut dilakukan oleh Sky setelah Trump menyerukan agar masyarakat memantau masjid dan melarang umat Islam memasuki Amerika Serikat. "Kita perlu menutup total pintu masuk bagi muslim ke Amerika Serikat sampai perwakilan negara mengetahui apa yang sedang terjadi," katanya.

Trump menyampaikan hal itu sebagai buntut dari serangan bom di Paris, Prancis, dan San Bernardino, California. Pernyataan tersebut merupakan seruan Trump yang paling provokatif selama kampanye pencalonannya sebagai Presiden Amerika Serikat.



SKY | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

22 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

17 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

31 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

31 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

33 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

34 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya