Kata Ini Sangat Dibenci ISIS, Kenapa?  

Reporter

Jumat, 4 Desember 2015 12:15 WIB

Perdana Menteri Inggris David Cameron. REUTERS/Stefan Wermuth

TEMPO.CO, London - Perdana Menteri Inggris David Cameron mendesak orang untuk memanggil teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan sebutan 'Daesh'.

Selama pidato tentang Suriah pada Rabu, 2 Desember 2015, Cameron berulang kali menyebut ISIS sebagai Daesh, sebuah istilah yang sangat dibenci ISIS.

Cameron mengatakan banyak orang yang mungkin jarang atau tidak pernah mendengar istilah Daesh sebelumnya. Daesh adalah singkatan untuk frase bahasa Arab al-Dawla al-Islamiyah al-Irak al-Sham (Negara Islam Irak dan Levant).

Pada dasarnya, itu kata lain untuk ISIS-tapi ISIS tidak mengakuinya.

Mengapa? Karena kata itu dianggap mirip dengan dua kata Arab lain, 'Daes'--orang yang meremukkan sesuatu di bawah kaki--dan 'Dahes'--orang yang menabur perselisihan.

Pada Januari tahun ini, mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott, yang juga mengumumkan bahwa ia akan mulai menyebut ISIS dengan panggilan itu. Ia mengatakan, "Daesh benci disebut dengan istilah ini, dan apa yang mereka tidak suka membuat saya tertarik."

Laman Mirror, 2 Desember 2015, menyebutkan para pemimpin dunia lain banyak yang telah mengikuti, di antaranya Presiden Prancis Francois Hollande dan Sekretaris Negara Amerika Serikat John Kerry.

Menurut NBC, ISIS telah mengeluarkan ancaman akan memotong lidah siapa pun yang mereka dengar mengucapkan kata itu.

Evan Kohlmann, analis keamanan nasional, mengatakan kepada NBC, "Ini adalah istilah yang menghina dan bukan sesuatu yang harus digunakan bahkan jika Anda tidak menyukai mereka (ISIS)."

MECHOS DE LAROCHA | MIRRO.CO.UK

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya