Dua Anak Presiden Turki Diduga Pendukung ISIS, Ini Modusnya

Reporter

Senin, 30 November 2015 11:29 WIB

Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan dan istrinya Ermine melambaikan tangan ke arah para pendukungnya ketika merayakan kemenangan pilpres di depan markas partainya, di Ankara, Turki, Ahad 10 Agustus 2014. Erdogan mengamankan posisinya dalam pemilihan presiden secara langsung yang pertama dalam sejarah Turki dengan meraih lebih dari 50 persen suara. REUTERS/Murad Sezer

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perawat yang bekerja untuk korps medis rahasia di Kota anlurfa di tenggara Turki, dekat perbatasan dengan negara tetangga Suriah, membeberkan informasi tentang dugaan peran yang dimainkan Sumeyye Erdogan, putri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, untuk membantu milisi kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sumeyye, ujar perawat itu, memberikan perawatan medis kepada milisi ISIS yang terluka dan memindahkan mereka ke rumah sakit di Turki.

Tinggal di sebuah apartemen bobrok di pinggiran Istanbul bersama dua anaknya, perawat kurus berusia 34 tahun itu berbicara tanpa bersedia mengungkap identitasnya demi keselamatan. Dia mengatakan selama tujuh minggu bekerja di rumah sakit militer rahasia di anlurfa, 150 kilometer sebelah timur Gaziantep dan 1.300 kilometer sebelah tenggara Istanbul.

"Hampir setiap hari beberapa truk militer Turki membawa puluhan orang terluka parah, pemberontak ISIS ke rumah sakit rahasia kami, dan kami harus mempersiapkan kamar operasi dan bantuan dokter dalam prosedur berikutnya," katanya, sebagaimana dilaporkan Veteranstoday.com mengutip Global Research.

"Saya diberi gaji besar, $ 7.500 (setara Rp 100 juta), tapi mereka tidak mengetahui agama saya. Faktanya, saya mematuhi iman Alawit, dan sejak Erdogan berkuasa, ia menunjukkan penghinaan atas minoritas Alawit. Iman Alawit adalah sebuah cabang esoteris Islam Syiah," ujar perawat itu.

Selain itu, Sumeyye, menurut Global Research, diketahui beberapa kali menghadapi kritik keras karena mengumumkan niatnya melakukan perjalanan ke Mosul, wilayah di bawah kekuasaan ISIS. Keinginannya itu pun mendapat kecaman dari partai oposisi Turki.

Selain Sumeyye, partai-partai oposisi Turki juga menuduh Recep Tayyip Erdogan menyembunyikan kebenaran tentang penggunaan uang anak Erdogan, Bilal Erdogan, terkait dengan ISIS.

Erdogan dipercaya telah menyembunyikan fakta bahwa anaknya sendiri, Bilal Erdogan, terlibat dalam bisnis penyelundupan minyak hasil jarahan ISIS di Irak dan Suriah. Bilal Erdogan, yang memiliki beberapa perusahaan maritim, diduga menandatangani kontrak dengan perusahaan yang beroperasi di Eropa untuk membawa minyak curian di Irak ke negara-negara Asia.

Klaim ini belum dapat diverifikasi. Namun telah lama ada tuduhan bahwa Turki telah membantu teroris ISIS. Namun tuduhan ini selalu dibantah Turki.

IB TIMES | VETERANSTODAY | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya