Pilot pesawat jet tempur Rusia menaiki pesawat Su-30 untuk menjalankan misi di pangkalan udara Hemeimeem di Suriah, 22 Oktober 2015. AP Photo
TEMPO.CO, Ankara - Setelah jet tempur Rusia jatuh ditembak peluru kendali (rudal) Turki pada Selasa, 24 November 2015, menyusul helikopter Rusia ditembak jatuh. Helikopter itu hendak mencari korban selamat dari jet tempur.
Kelompok pemberontak Suriah merilis sebuah video, menunjukkan seorang pejuangnya menggunakan senjata antitank buatan Amerika untuk menghancurkan helikopter Rusia yang dikirim ke Suriah utara untuk menyelamatkan dua pilot.
Dalam rekaman yang dirilis Tentara Pembebasan Suriah, rudal berhamburan ke arah helikopter yang sedang berusaha mendarat di daerah pegunungan, sebelum meledak dalam bentuk bola api besar.
Beberapa saat sebelumnya, seorang tentara terlihat memasang peluncur rudal antitank TOW di atas bukit sebelum membidik helikopter.
Suara teriakan penuh kemenangan terdengar saat tembakan dilepaskan dan saat helikopter meledak. Kalimat "Allahu Akbar" terdengar.
Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan helikopter pencarian dan penyelamat Rusia terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah ditembaki rudal pemberontak Suriah.
Situs berita Express dalam laporan 25 November 2015 melaporkan, belum diketahui pasti apakah terdapat personel militer Rusia di helikopter pada saat ledakan.
Rusia saat ini membantu pasukan Presiden Bashar al-Assad menghadapi pemberontak dan kelompok ekstremis ISIS.