Dicurigai, Wanita Muslim Ini Sampai Diturunkan dari Pesawat  

Reporter

Rabu, 18 November 2015 20:17 WIB

Sejumlah kendaraan penyelamat parkir didekat pesawat Air France yang mendarat di banadara Salt Lake, setelah mendapatkan ancaman bom, 17 November 2015. Dua penerbangan Air France yang akan melakukan perjalanan ke Paris dari Amerika Serikat dialihkan setelah mendapatkan ancaman. (Ravell Call/The Deseret News via AP)

TEMPO.CO, Maryland - Seorang wanita muslim dan tiga penumpang pria lainnya diturunkan dari pesawat Spirit Airlines, setelah seorang penumpang mencurigai gerak-gerik mereka.

Wanita berhijab dan tiga pria lainnya yang merupakan keturunan Timur Tengah tersebut saat itu sedang berada di dalam pesawat Spirit Airlines tujuan Chicago di Bandara Baltimore-Washington International Thurgood Marshall Airport, Maryland, Amerika Serikat.

Seorang penumpang wanita lainnya melapor kepada awak pesawat Spirit Airlines dengan nomor penerbangan 969 dan mencurigai bahwa keempatnya adalah anggota teroris. Penumpang ini langsung menarik anaknya dan berlari ke belakang pesawat.

Kepada petugas pesawat, si wanita pelapor mengatakan keempat orang tersebut menunjukkan ekspresi yang menakutkan ketika sedang berbicara sambil memperhatikan layar ponsel pintar dari seorang pria.

Akibatnya, pesawat yang akan lepas landas tersebut harus kembali ke gerbang utama untuk menindaklanjuti laporan terkait. Namun, setelah diperiksa, keempat orang yang dicurigai tersebut dinyatakan bersih dan dibebaskan kembali.

"Satu di antara tiga laki-laki yang duduk di samping seorang penumpang wanita sedang melihat berita pada smartphone-nya, tapi tidak ditemukan bukti ancaman pada mereka," kata Sersan Jonathan Green, juru bicara kepolisian bandara, seperti dilansir Daily Mail pada Selasa, 17 November 2015.


Baca juga:
Ely Sugigi dan Artis Cari Sensasi: Perilaku Menyimpangkah?
Luhut Terseret Calo Freeport


Green menolak memberikan deskripsi lengkap tentang penumpang yang diturunkan tersebut, termasuk kewarganegaraannya. Namun beberapa penumpang yang melihat insiden tersebut mengatakan keempatnya berusia 30-an dan memiliki perawakan Timur Tengah.

Jenna Farella, 26 tahun, yang hendak terbang ke Chicago setelah mengunjungi pacarnya di West Virginia, setuju dengan deskripsi itu. Dia mengatakan, saat sedang duduk di lorong sebelah keempat orang itu, ada ibu yang lari ke belakang dengan membawa anaknya. Farella berpikir si ibu ingin membawa anaknya untuk ke toilet.

Beberapa saat kemudian, pilot mengatakan pesawat kembali ke pintu gerbang.

Kemudian dua polisi datang ke pesawat. Mereka meminta tiga pria dan seorang wanita menjalani pemeriksaan. "Semua penumpang dievakuasi, sehingga pesawat bisa diperiksa," kata Farella.

Setelah tiga jam, penerbangan dipersilakan berangkat dan tiba di Chicago pada Selasa tengah hari.

Administrasi Keamanan Transportasi memeriksa semua bagasi pada penerbangan, termasuk tas dari empat penumpang yang ditarik keluar tersebut, kata juru bicara TSA, Mike England. "Tidak ada ancaman yang ditemukan," katanya.

DAILY MAIL | YON DEMA


Baca juga:
Tersangka Teroris Paris ke Pesantren Bandung, Ini Tujuannya
Kasus Setya Novanto: Ruhut: Kayak Gitu Bisa Jadi Ketua DPR

Advertising
Advertising

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

29 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

30 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

34 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya