Teror Paris, Hollande: Prancis Darurat Nasional Tiga Bulan
Senin, 16 November 2015 14:30 WIB
Presiden Prancis Francois Hollande (BBC)
TEMPO.CO , Paris - Setelah tragedi serangan teror di Kota Paris, Prancis, yang menewaskan 129 orang, Presiden Francois Hollande menyatakan usai teror Paris status keadaan darurat nasional akan berlangsung selama tiga bulan. Hal itu akan menjadikan Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang diadakan di Paris, berlangsung dalam kondisi darurat dengan kontrol keamanan lebih ketat. "Dia memberi tahu kami bahwa ingin deklarasi darurat berlangsung selama tiga bulan," kata seorang sumber, seperti dilansir The Economic Times, Minggu, 15 November 2015. Dalam undang-undang keamanan Prancis disebutkan bahwa setiap penentuan deklarasi darurat lebih dari 12 hari membutuhkan persetujuan parlemen lebih dulu. Konferensi Iklim PBB diperkirakan berlangsung selama 12 hari. Rencananya, konferensi tersebut akan dihadiri puluhan kepala negara yang dijadwalkan pada 30 November 2015.THE ECONOMIC TIMES | YON DEMA
Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse
2 hari lalu
Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse
Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.
Baca Selengkapnya
Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel
2 hari lalu
Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel
Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.
Baca Selengkapnya
Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang
3 hari lalu
Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang
Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.
Baca Selengkapnya
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
9 hari lalu
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca Selengkapnya
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
9 hari lalu
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
14 hari lalu
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"
Baca Selengkapnya
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran
19 hari lalu
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran
Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.
Baca Selengkapnya
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi
27 hari lalu
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi
Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.
Baca Selengkapnya
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka
28 hari lalu
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka
Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo
Baca Selengkapnya
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
28 hari lalu
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
59 menit lalu
2 jam lalu
3 jam lalu
4 jam lalu
5 jam lalu
6 jam lalu
7 jam lalu
9 jam lalu
11 jam lalu
12 jam lalu