Belasungkawa, Warga Paris Datangi Restoran Kamboja

Reporter

Senin, 16 November 2015 01:54 WIB

Sejumlah karangan bunga dan lilin, memenuhi lokasi usai terjadi serangan di kota Paris, Perancis, 15 November 2015. TEMPO/Purwani Diah Prabandari

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Paris pada Minggu, 15 November 2015 mendatangi lokasi terjadinya teror penembakan dan pengeboman pada Jumat, 13 November 2015. Salah satunya adalah sebuah restoran Le Petit Cambodge atau restoran Kamboja di Jalan Alibert, Paris.

Pagi itu, dalam pantauan Tempo, tua muda, anak-anak, muslim nonmuslim, berbaur dan bertimpuh berdoa bagi empat orang yang tewas dalam insiden tersebut. Setidaknya ada 129 orang tewas dalam Jumat horor itu, dan 350 orang lainnya terluka.

Baca juga:
Drama Teror Paris: Allahu Akbar, Isi Pelor Lagi, Lalu Tembak-tembak!
Teror Paris: Foto Mengerikan, Tempat Konser Bersimbah Darah





Mehdi, seorang muslim Prancis, memasang surat terbukanya kepada Presiden Francois Hollande. Dalam suratnya, Mehdi menyebut teror yang terjadi di Paris, tak ada kaitannya dengan apa yang ia nyakini.

Mehdi mengaku sangat mencintai Prancis dan tidak mendukung serangan ini. "Dia tidak mendukung serangan ini," kata seorang perempuan yang datang bersama Mehdi.

Suasana Kota Paris mulai pulih di hari Minggu, 15 November 2015 setelah serangan teror melanda Ibu Kota Prancis yang menewaskan lebih dari 129 orang. Warga mulai keluar menikmati hari libur di sejumlah kawasan meski masih banyak toko tutup.

Banyak polisi dan tentara berjaga di sejumlah kawasan, dengan senapan, salah satunya di pintu masuk Stasiun Metro Gare de 1'est.







Advertising
Advertising


"Masih banyak toko tutup setelah peristiwa Jumat," kata seorang penjaga toko aksesori HP di Stasiun Metro kepada Tempo. "Biasanya hari Minggu sudah ramai."

Meski tak semua buka, hampir semua fasilitas transportasi publik tetap berjalan normal. Di Stasiun Kereta Api Gare du Nord Paris, yang menghubungkan Kota Paris dengan London dan EuroStar, kereta tetap berjalan normal.








Meskipun demikian, seperti dilansir kantor berita Antara, ada beberapa penundaan perjalanan menuju Paris.

Situasi normal juga terlihat di Stasiun Gare du Nord hingga menyusuri jalan daerah Montmartre, objek wisata Sacre-Coeur Basilica dengan distrik klub malam, yaitu Moulin Rouge. Sepanjang jalan itu terlihat kehidupan berjalan lancar meskipun ada beberapa toko tutup.




Pemerintah Paris hanya menutup dua ikon kota, yakni Menara Eiffel dan Musiem Louvre, hingga waktu yang tak terbatas. Bahkan pada malam hari, lampu Eiffel yang biasa menerangi hingga tepi Sungai Seine itu dimatikan seluruhnya.

PURWANI DIAH PRABANDARI (Paris)



Baca juga: Heboh Penjara Buaya, Budi Waseso:1.000 Buaya Ada Syaratnya








Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

14 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

27 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

28 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

33 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya