Peta serangan dalam teror di Paris 13 November 2015 yang menewaskan lebih dari 120 orang
TEMPO.CO, PARIS - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan massif di sejumlah tempat di Kota Paris, Prancis, Jumat 13 November 2015. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 128 orang dan 180 orang lagi terluka.
Seperti dilansir CNN, ISIS melalui pernyataan tertulisnya ke banyak pengikut dan media, mengklaim telah mengirimkan kader militannya dengan rompi bom bunuh diri, berikut senapan mesin ke sejumlah lokasi di jantung kota Paris.
Serangan teror itu, seperti dilansir Reuters, dirancang untuk mengingatkan Prancis, kalau mereka akan menjadi target utama, sepanjang negara itu melanjutkan kebijakan politiknya seperti sekarang ini.
ISIS menyatakan serangan itu dirancang untuk menunjukkan Prancis akan tetap menjadi target utama mereka sepanjang negara itu melanjutkan kebijakan politiknya yang sekarang ini.
ISIS juga mendistribusikan video tak diketahui tanggal pembuatannya dengan mengancam menyerang Prancis jika pemboman yang dilakukan pasukan Sekutu termasuk Prancis terhadap ISIS terus berlanjut. Sayap media ISIS, Al-Hayat Media Center menyampaikan ancaman melalui sejumlah militan yang bermukin di Paris, untuk angkat senjata.
"Sepanjang kalian terus membom, kalian tidak akan hidup damai. Kalian bahkan akan takut pergi ke pasar," kata seorang militan ISIS bernama Abu Maryam Si Prancis.
Presiden Prancis Francois Hollande sendiri mengatakan aksi teror itu memang diorganisir dari luar negeri dengan dibantu para aktivis ISIS di dalam negeri Prancis. Lokasi ISIS dalam video itu belum jelas benar dan tidak jelas di mana video itu dibuat, namun pesannya tegas sekali.
Para militan yang tampaknya warga negara Prancis duduk bersila dengan mengenakan seragam kamuflase dan memegang senjata di tempat yang sepertinya hutan.
Video itu menunjukkan para militan ini membakar paspor mereka. Militan lainnya beridentitas Abu Salman dari Prancis, berkata, "Kami bisa saja menggunakan racun dan meracuni air dan makanan mereka yang memusuhi Allah. " kata Abu Salman sembari menambahkan,"Teror mereka dan jangan biarkan mereka tidur karena takut dan horor," seperti dikutip Reuters.