Terungkap, Bahan Radioaktif Nuklir Dijual ke ISIS di Moldova

Reporter

Rabu, 7 Oktober 2015 11:41 WIB

Seorang anggota ISIS menembakan senapan mesin ke arah tahanan. Eksekusi tersebut berlangsung hingga malam hari. Tikrit, Irak, 12 Juli 2015. Dailymail

TEMPO.CO, Jakarta - Biro Penyelidik Federal Amerika (FBI) bekerja sama dengan kepolisian di Eropa Timur berupaya mencegah sejumlah pihak menjual bahan radioaktif ke kelompok radikal Timur Tengah.

Mereka sudah empat kali memutuskan upaya kelompok yang dekat dengan Rusia itu. Kasus terakhir terjadi pada Februari 2015, ketika mereka menawarkan cesium--bahan mematikan yang bisa mencemari sebagian kota--kepada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Seperti ditulis Associated Press, polisi Moldova dan otoritas hukum berbagi file kasus investigasi tersebut. Ini upaya menyoroti betapa berbahaya dan maraknya keberadaan pasar gelap nuklir.

Para investigator, seperti dilansir laman Demanjo.com pada 7 Oktober 2015, melaporkan, sejumlah organisasi kriminal bermain dalam pasar gelap nuklir di Moldova, negara kecil dan miskin di Eropa Timur.

Organisasi kriminal itu ditengarai memiliki hubungan dengan pejabat FSB Rusia, lembaga pengganti KGB era Uni Soviet. "Kami mengharapkan lebih dari kasus ini," ujar Constantin Malic, polisi Moldova yang menyelidiki empat kasus itu.

"Selama penyelundup berpikir dapat menghasilkan banyak uang tanpa tertangkap, mereka akan terus melakukannya," ucapnya.

Operasi di Moldova dibangun atas kemitraan antara FBI dan tim Moldova, termasuk Malic. Mereka menduga pasar gelap itu telah beroperasi sejak lima tahun lalu.

Operasi itu sebagian sukses menekan peredaran barang berbahaya. Namun masih banyak kekurangannya, seperti gembong pelaku yang berhasil lolos dari penjara atau hukuman yang rendah.

HUFFINGTON POST | DEMANJO.COM | MECHOS








Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya