ISIS Hancurkan Bangunan Tua Arch of Triump di Suriah

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 16:22 WIB

Kota tua Palmyra, Suriah. JOSEPH EID/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Damaskus - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menghancurkan museum Arch of Triumph yang didirikan 2.000 tahun di kota tua Palmyra, Suriah.

Menurut keterangan kepala benda purbakala Suriah kepada media massa, Senin, 5 Oktober 2015, Arch adalah salah satu situs kuno yang sangat terkenal di Palmyra sekaligus pusat kota bangsa Suriah dengan sebutan "Bride of the Desert". Kawasan bersejarah itu dikuasai ISIS sejak Mei 2015.

Kota ini penuh dengan monumen seni melengkung berdiri di sepanjang jalan kota tua yang memiliki gabungan budaya kekaisaran Romawi, Persia, dan Timur.

Adapun Arch of Triumph dikenal sebagai "Mutiara Padang Padang Pasir", sebuah oasis tua di Kota Palmyra terletak di sekitar 201 kilometer sebelah timur laut Damaskus sangat populer menjadi tempat pemberhentian bagi para pelaju yang melakukan perjalanan pada Jalur Sutera.

Tempat ini juga dimasukkan ke dalam daftar warisan dunia UNESCO. Sebelum perang saudara Suriah berkecamuk, sekitar 150 ribu wisatawan mendatangi Palmyra setiap tahun.

"Kami menerima kabar dari tempat kejadian yang menyebutkan bahwa Arch of Triumph dihancurkan oleh ISIS kemarin, Ahad, 4 Otkober 2015," kata Direktur Benda Purbakala, Maamun Abdulkarim kepada kantor berita AFP, Senin, 5 Oktober 2015.

"Ini adalah penghancuran kota secara sistematis. Mereka ingin meruntuhkan seluruh peninggalan kuno tersebut. Mereka juga ingin menghancurkan bangunan teater, dan tiang-tiang menjulang. Kami sekarang ini takut memasuki kota," imbuhnya seraya meminta komunitas internasional mencarikan jalan untuk menyelamatkan Palmyra.

Menurut organisasi hak asasi manusia berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, ISIS meledakkan bangunan lengkungan di sepanjang jalan namun mereka tetap meninggalkan tiang-tiang yang berdiri kokoh.

Seorang aktivis yang menggunakan nama samaran Khaled al-Homsi dalam akun Twitternya Minggu dinihari, 4 Oktober 2015 waktu setempat mengatakan, ISIS telah menghancurkan seluruh lengkungan bangunan.

Homsi adalah keponakan Khaled al-Assad, seorang ahli benda-benda perbukala berusia 81 tahun, dan menjadi Direktur kota tua Palymra dalam waktu lama yang kepalanya dipenggal oleh ISIS.

AL JAZEERA | GULFNEWS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya