Penembakan Massal di Oregon, Obama: Amerika Telah Mati Rasa  

Reporter

Jumat, 2 Oktober 2015 07:24 WIB

Petugas mengevakuasi korban terluka setelah penembakan yang terjadi di Umpqua Community College di Roseburg, Oregon, A.S., 1 Oktober 2015. Pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah kampus yang menewaskan 13 orang. REUTERS/Michael Sullivan/The News-Review

TEMPO.CO, Roseburg - Presiden Barack Obama mengungkapkan kemarahan sekaligus keprihatinannya dengan kasus penembakan massal yang kini telah menjadi "rutinitas" di Amerika Serikat. Kasus terakhir, seorang pria bersenjata mengamuk di Umpqua Community College di Kota Roseburg, Oregon, Amerika Serikat, Kamis waktu setempat. Dalam peristiwa ini, dikabarkan 13 orang tewas dan 20 orang luka-luka.

"Entah bagaimana ini telah menjadi rutinitas. Kami telah menjadi mati rasa untuk ini," kata Obama dalam pidatonya. Ia terlihat frustrasi karena reformasi undang-undang senjata gagal, Kamis, 1 Oktober 2015, waktu setempat.

Padahal, Obama sering kali menyesalkan adanya penolakan Kongres untuk meloloskan langkah-langkah kontrol senjata dalam upaya mencegah terjadinya penembakan massal, terutama setelah aksi pembantaian 20 siswa dan enam guru di Sandy Hook Sekolah Dasar di Newtown 14 Desember 2012.

Obama mengatakan bahwa ia tahu lawan politiknya akan menuduhnya mempolitisasi tragedi tersebut.

"Ini adalah pilihan politik yang kita buat untuk membiarkan hal ini terjadi setiap beberapa bulan di Amerika," kata Obama, yang menyebut pemerintah dan kongres bertanggung jawab kepada keluarga-keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai karena kelambanan ini.

Menurut Obama, untuk merombak undang-undang tidak cukup dengan pikiran dan doa. Semua pihak harus menekan parlemen untuk bersama menyelesaikan undang-undang. "Ini bukan sesuatu yang bisa saya lakukan sendiri," ujarnya.

CNN | EKO ARI

Berita terkait

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

18 menit lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

10 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

15 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

16 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

18 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

18 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

23 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

1 hari lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya