Sebelum Dibunuh, Relawan Ini Diperkosa Pemimpin ISIS

Reporter

Kamis, 20 Agustus 2015 15:45 WIB

Kayla Mueller (26 tahun), relawan kemanusiaan dari A.S. tewas saat berada dalam tawanan ISIS. Menurut website milisi ISIS, Kayla tewas dalam serangan udara Yordania ke kawasan pinggiran Raqqa, Suriah. REUTERS/Mueller Family/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Damascus - Seorang relawan asal Amerika yang tewas disandera kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah mengalami pelecehan seksual oleh pemimpin ISIS. Hal ini diungkapkan para pejabat Amerika kepada ABC News, seperti dilansir BBC.

Wanita tersebut adalah Kayla Mueller, 26 tahun. Mueller telah berulang kali diperkosa Abu Bakr al-Baghdadi. Keluarganya mendapat informasi tersebut pada Juni 2015.

"Mereka mengatakan kepada kami bahwa ia menikahinya, dan kita semua mengerti apa artinya," kata ayahnya, Carl Mueller, kepada Associated Press, dikutip BBC.

ABC News pada 15 Agustus lalu melaporkan, Baghdadi secara teratur mengunjungi kompleks tempat Mueller ditahan dan berulang kali memperkosanya. Mueller ditahan dalam kompleks Umm Sayyaf.

Pentagon menyatakan Umm Sayyaf adalah anggota ISIS dan terlibat dalam perbudakan wanita Yazidi muda untuk dijadikan budak seks bagi anggota kelompok militan tersebut.

Kayla Mueller dibesarkan orang tuanya di Prescott, Arizona, bersama seorang kakak laki-laki. Mereka menggambarkan dia sebagai perempuan yang mengabdikan hidupnya untuk membantu orang lain. Setelah lulus kuliah, Mueller dikatakan tinggal dan bekerja dengan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan di India utara, Israel dan Palestina.

Pada 2012, ia memutuskan berangkat ke Suriah melalui perbatasan Turki guna bekerja untuk Dewan Pengungsi dan Dukungan untuk Hidup Denmark. Di sana, Mueller kerap mengunjungi kamp-kamp pengungsi. Dia juga bermain dan menggambar bersama anak-anak Suriah.

Pada 4 Agustus 2013, dia dilaporkan diculik militan ISIS saat meninggalkan rumah sakit bersama MSF (Dokter tanpa Perbatasan). Pada Februari 2015, ISIS mengklaim Mueller terbunuh dalam serangan udara Yordania. Namun pemerintah Amerika Serikat yakin dia tewas di tangan ISIS.

BBC.COM | MECHOS DE LAROCHA




Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya