Kenapa Remaja Mesir Ini Menyamar Jadi Pria?

Reporter

Rabu, 15 Juli 2015 09:00 WIB

Seorang anak menjaga unta milik ayahnya saat berada di pasar unta di Birqash, Kairo, Mesir, 29 September 2014. Pasar unta Birqash, merupakan pasar tebesar daging unta di Afrika. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Kairo - Manal adalah seorang ibu muda berusia 23 tahun yang tinggal di Fustat, distrik tertua di selatan Kairo. Manal yang tunawisma sedang menggendong anaknya. Di belakangnya terdapat foto seorang anak laki-laki yang ia sebut Ahmed. Ia bukan saudara Manal atau orang lain. Ahmed adalah Manal.

Manal memutuskan pergi dari rumah di umur 8 tahun. Pada usia 10 tahun, ia memangkas habis rambutnya dan mulai berpakaian seperti anak laki-laki. Lalu ia bekerja di tempat yang biasanya diisi pria Mesir. Ia pernah bekerja di kafe. Pernah juga mengemudi tuk-tuk.

Orang yang tidak kenal mulai memanggilnya Ahmed. Sejak itu nama Ahmed melekat pada diri Manal. "Laki-laki punya kebebasan penuh di jalanan, beda untuk gadis."Saya hanya ingin jadi laki-laki saat itu," kata Manal seperti dilansir oleh Guardian, 12 Juli 2015.

Ribuan anak-anak jalanan berada di lorong-lorong dan pusat keramaian Kairo. Banyak dari mereka bahkan hidup di sana hingga usia dewasa. Mereka muncul di perempatan jalan dan trotoar bar shisha. Mereka menjual tisu dari satu mobil ke mobil lain lalu menghilang.

Di Fustat, tempat dulu ibu kota Mesir berdiri, terdapat bangunan berlantai empat modern. Tidak berbeda dengan jalanan, tempat ini punya arti penting bagi anak-anak dan pemuda yang tidak beratap. Tempat itu dikelola oleh Banati, lembaga amal untuk gadis jalanan, dan menawarkan tempat istirahat bagi orang-orang seperti Manal dan temannya, Hadeel.

Hadeel juga gadis jalanan. Dia lari dari rumahnya di usia 8 tahun. Selama 20 tahun ia tinggal di jalanan. Dia sekarang punya enam anak dari dua pernikahannya. Dua anaknya tinggal bersamanya dan selebihnya bersama ibunya yang juga tinggal di jalanan. Lahir di luar sistem, mereka tidak punya identitas ataupun sertifikat.

"Saat ini kami bekerja untuk generasi ketiga anak-anak jalanan," ujar Hend Samy, pekerja sosial di Banati yang telah mengenal Hadeel bertahun-tahun. "Sekarang bukan hanya gadis atau laki-laki di jalanan, tapi juga keluarga. Mereka berkeluarga di jalanan."



Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya