Kenapa Remaja Mesir Ini Menyamar Jadi Pria?

Reporter

Rabu, 15 Juli 2015 09:00 WIB

Seorang anak menjaga unta milik ayahnya saat berada di pasar unta di Birqash, Kairo, Mesir, 29 September 2014. Pasar unta Birqash, merupakan pasar tebesar daging unta di Afrika. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Shaimaa, seorang psikolog di Kairo, mencari Sarah, seorang gadis remaja yang dipaksa orang tuanya melacur. Shaimaa melakukan tugas yang berbahaya. Apa yang dilakukannya dianggap mengancam pelaku bisnis prostitusi di sana. "Jika aku pergi mencari gadis yang dipekerjakan sekelompok pria, maka mereka akan mengincar aku. Aku dianggap mengambil sumber nafkah mereka," ucap Shaaima. Resistensi juga kadang datang dari gadis-gadis itu sendiri. Pernah seorang gadis mengamuk dan mengayunkan pisau ke arahnya.

Shaimaa bisa tetap menjalankan tugasnya karena satu kenangan akan salah satu pasien pertamanya, seorang gadis 9 tahun yang sedang bermain. "Aku tidak bisa melupakannya saat tanpa ekspresi di ayunan dengan darah masih menetes akibat pemerkosaan."

Pemerkosaan dan kekerasan seksual menjadi makanan sehari-hari yang dihadapi anak-anak. Banyak di antaranya akhirnya bekerja sebagai pelacur. Bahkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti tidur di emperan, buang air di toilet umum, mereka harus menawarkan tubuhnya.

Anak 6 tahun tercatat sudah pernah melakukan ini. Terbiasa, anak-anak ini menganggap perilaku tersebut wajar karena masih banyak lagi perilaku-perilaku mengerikan lainnya yang bisa dijumpai di jalanan Kairo.

Ain Shams adalah nama sebuah rumah sakit di pinggiran timur laut Kairo. Bukan rujukan utama bagi yang ingin melahirkan dan dianggap miskin. Namun tempat ini memberikan tarif paling murah bagi ibu melahirkan. Dengan 120 pound Mesir atau setara Rp 200 ribu, wanita tunawisma bisa mengakses rumah sakit ini. Namun mereka biasanya harus didampingi seorang suami atau siapa pun yang memiliki kartu identitas. Itu pun kalau berhasil melewati interogasi panjang yang membosankan.

Pegiat kampanye di Hope Village percaya hanya 20% orang tunawisma yang mereka bantu berhasil meninggalkan jalanan. Bagi anak-anak yang tidak memiliki kartu identitas dan terlalu dekat dengan kehidupan jalanan, semua semakin sulit.

Manal berhasil meninggalkan jalanan serta sisi laki-lakinya dan saat ini hidup dengan dukungan Banati. Namun dia hanya bisa membawa seorang dari tiga anaknya. Dua lainnya yang tinggal bersama ibunya dikabarkan terlibat perdagangan obat-obatan terlarang.

THE GUARDIAN - BINTORO AGUNG S.


Advertising
Advertising








Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya