PBB: 19 Juni Hari Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik

Reporter

Sabtu, 20 Juni 2015 15:59 WIB

Seorang wanita Sunni dan anak-anaknya menangis saat tiba di Baghdad setelah melarikan diri dari kampung halamannya Ramadi akibat tindak kekerasan di Irak, 19 Mei 2015. Tentara Irak mengerahkan tanks dan senjata artilleri di Ramadi bersiap-siap mengadapi Negara Islam (ISIS). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, New York - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa secara bulat menetapkan tanggal 19 Juni sebagai hari peringatan penghapusan kekerasan seksual dalam konflik. Kesepakatan itu diumumkan pada Jumat, 19 Juni 2015 melalui situs resmi PBB.

Penetapan 19 Juni sebagai hari internasional untuk menghapus kekerasan seksual dalam konflik merupakan upaya PBB untuk mendorong dunia menentang kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak di berbagai negara yang tengah dilanda konflik.

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB juga sudah mengeluarkan resolusi nomor 1820 yang mengakui kekerasan seksual sebagai taktik peran dan ancaman global bagi perdamaian dan keamanan. Resolusi ini juga menyatakan pemerkosaan dan bentuk kekerasan seksual lainnya sebagai kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida.

"Pemerkosaan dan berbagai bentuk lain dari kekerasan seksual dalam konflik dan setelah konflik merupakan pelanggaran besar hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional," kata Presiden Uganda Sam Kutesa. Uganda merupakan anggota majelis umum PBB yang ke-193.

"Namun tindakan bejat itu masih terjadi dan digunakan untuk meneror dan mengawasi populasi warga sipil di zona konflik," kata Sam Kutesa.

Ia kemudian mengajak semua pihak memprioritaskan upaya pencegahan dan respons, memberdayakan korban, memberikan bantuan kepada korban, serta memindahkan stigma tentang rasa malu yang ditanggung korban kekerasan seksual ke mereka yang yang melakukan kejahatan itu. "Pemerkosaan sebagai senjata dalam perang harus dihentikan," Kutesa menegaskan.

Penetapan 19 Juni sebagai hari internasional untuk menghapus kekerasan seksual di wilayah konflik juga disambut oleh Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kekerasan Seksual dalam Konflik Zainab Bangura.

"Peringatan tahunan ini akan berfungsi sebagai ajakan global untuk bertindak demi keamanan, keadilan, dan pelayanan kepada orang-orang yang bekerja atas nama korban kekerasan seksual dalam konflik di seluruh dunia," kata Zainab Bangura.

Gagasan tanggal 19 Juni sebagai peringatan penghapusan kekerasan seksual dalam konflik berlatar pada aksi kekekerasan brutal yang dilakukan kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah/Levant (ISIS/ISIL) terhadap perempuan dan anak-anak perempuan.

Begitu juga tindakan brutal milisi Boko Haram yang merupakan jaringan ISIS/ISL di Nigeria yang menculik sekitar 276 anak perempuan dari sekolah mereka di Chibok, negara bagian Borno.

Baru-baru ini Zainab juga bertemu dengan sejumlah perempuan yang selamat dan menjadi korban kekerasan seksual ekstrimis ISIS. Dari wawancara itu, ia menceritakan tentang kebrutalan serta pola baru pernikahan paksa anak-anak perempuan dengan para milisi. Begitu juga dengan kejahatan perbudakan seksual.

WWW.UN.ORG | MARIA RITA


Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

30 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

46 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya