ISIS Larang Produk Iran Masuk Irak

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 9 Juni 2015 21:58 WIB

Puluhan kotak berisi amunisi senjata api terlihat berada di dalam gudang penyimpanan. Selain amunisi dan senjata api, ISIS berhasil mendapatkan bahan peledak dan peluru artileri dalam jumlah banyak. ISIS mendapatkannya ketika berhasil merebut kota Fallujah dari tangan tentara Irak. Fallujah, 26 Mei 2015. Dailymail

TEMPO.CO, Baghdad - Kelompok militan Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) melarang impor dan penjualan produk dari Iran ke kota yang dikuasai ISIS di Irak. ISIS memberlakukan sanksi baru terhadap Kota Ramadi setelah ibu kota provinsi Anbar tersebut berada di bawah cengkeraman mereka sejak 17 Mei lalu.

Larangan barang Iran di Ramadi merupakan bagian dari upaya oleh ISIS untuk menerapkan hukum sendiri di daerah yang dikuasainya. ISIS telah menerapkan sistem pemerintahan, seperti yang ada di Ramadi, di sebagian besar kota-kota yang diklaim di Irak dan Suriah. ISIS menyediakan program makanan, pickup sampah dan layanan pendidikan bagi anak-anak. ISIS juga memiliki struktur pemerintahan sendiri dan hukum diterapkan di kota setempat.

Media sosial juga menampilkan salinan perintah tersebut yang dikeluarkan oleh gubernur ISIS di Kota Ramadi. Pasukan ISIS sekarang hampir mendominasi Provinsi Anbar, dengan kewenangan yang efektif melalui rute perdagangan yang menguntungkan menghubungkan wilayahnya di Suriah ke pinggiran Baghdad.

Menurut IB Times pada Selasa, 9 Juni 2015, hubungan ekonomi antara kedua negara ini semakin meruncing sejak kebangkitan ISIS. Sampai-sampai Iran menggantikan Turki sebagai mitra dagang terbesar mereka yang baru.

Sebelum ini, Baghdad turut mengakhiri hubungan perdagangan dengan Ankara setelah ISIS diduga menjual minyak mentah ke pedagang dari negara itu dengan harga lebih rendah.

Hasil penyelidikan otoritas juga menemukan kegiatan penyelundupan minyak ke Turki dan tindakan itu telah melanggar perjanjian perdagangan bersama antara kedua negara.

Larangan barang Iran ISIS juga sebagai upaya menanggapi intervensi Iran di Irak. Iran mendanai kelompok militer relawan Syiah di negara yang memerangi kelompok militan Sunni. Iran juga telah mengirimkan beberapa prajurit sendiri di Garda Revolusi untuk melawan ISIS di Irak.

Perdagangan dan Pengembangan Organisasi Iran mengatakan tahun lalu ekspor Iran ke Irak melebihi US$ 2,7 miliar pada tujuh bulan pertama di 2014. Pada tahun lalu, ekspor jasa rekayasa dan teknis ke Irak dari Iran mencapai US$ 400 juta.

Bulan lalu, Wakil Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Iran Davoud Keshavarzian mengatakan, Iran mengekspor US$ 6 miliar barang ke Irak tahun lalu.

IB TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya