TEMPO.CO, Baghdad - Kelompok militan Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) melarang impor dan penjualan produk dari Iran ke kota yang dikuasai ISIS di Irak. ISIS memberlakukan sanksi baru terhadap Kota Ramadi setelah ibu kota provinsi Anbar tersebut berada di bawah cengkeraman mereka sejak 17 Mei lalu.
Larangan barang Iran di Ramadi merupakan bagian dari upaya oleh ISIS untuk menerapkan hukum sendiri di daerah yang dikuasainya. ISIS telah menerapkan sistem pemerintahan, seperti yang ada di Ramadi, di sebagian besar kota-kota yang diklaim di Irak dan Suriah. ISIS menyediakan program makanan, pickup sampah dan layanan pendidikan bagi anak-anak. ISIS juga memiliki struktur pemerintahan sendiri dan hukum diterapkan di kota setempat.
Media sosial juga menampilkan salinan perintah tersebut yang dikeluarkan oleh gubernur ISIS di Kota Ramadi. Pasukan ISIS sekarang hampir mendominasi Provinsi Anbar, dengan kewenangan yang efektif melalui rute perdagangan yang menguntungkan menghubungkan wilayahnya di Suriah ke pinggiran Baghdad.
Menurut IB Times pada Selasa, 9 Juni 2015, hubungan ekonomi antara kedua negara ini semakin meruncing sejak kebangkitan ISIS. Sampai-sampai Iran menggantikan Turki sebagai mitra dagang terbesar mereka yang baru.
Sebelum ini, Baghdad turut mengakhiri hubungan perdagangan dengan Ankara setelah ISIS diduga menjual minyak mentah ke pedagang dari negara itu dengan harga lebih rendah.
Hasil penyelidikan otoritas juga menemukan kegiatan penyelundupan minyak ke Turki dan tindakan itu telah melanggar perjanjian perdagangan bersama antara kedua negara.
Larangan barang Iran ISIS juga sebagai upaya menanggapi intervensi Iran di Irak. Iran mendanai kelompok militer relawan Syiah di negara yang memerangi kelompok militan Sunni. Iran juga telah mengirimkan beberapa prajurit sendiri di Garda Revolusi untuk melawan ISIS di Irak.
Perdagangan dan Pengembangan Organisasi Iran mengatakan tahun lalu ekspor Iran ke Irak melebihi US$ 2,7 miliar pada tujuh bulan pertama di 2014. Pada tahun lalu, ekspor jasa rekayasa dan teknis ke Irak dari Iran mencapai US$ 400 juta.
Bulan lalu, Wakil Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Iran Davoud Keshavarzian mengatakan, Iran mengekspor US$ 6 miliar barang ke Irak tahun lalu.
IB TIMES | YON DEMA
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
22 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
31 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
32 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
34 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
34 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
34 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya